TEMPO.CO, Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,73 persen pada perdagangan hari ini, Rabu, 28 Desember 2016. Sebelumnya, indeks ditutup menguat 1,50 persen atau 75,25 poin ke posisi 5.102,95 pada perdagangan, Selasa lalu.
Analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi, mengatakan, secara teknis, IHSG pada perdagangan Selasa, 27 Desember 2016, mengkonfirmasi pola inverted hammer dengan pergerakan menguat menyentuh level MA200 di level 5.112. Indikator stochastic golden-cross dengan bullish momentum dari indikator RSI.
Selanjutnya, Lanjar memperkirakan IHSG akan kembali mencoba break out MA200, sehingga mampu kembali mengkonfirmasi bullish butterfly harmonic pattern dengan target reversal terdekat hingga 5200. “Maka, diperkirakan IHSG masih berpeluang bergerak optimis menjelang akhir tahun dengan range pergerakan 5.080–5.200,” katanya, seperti dikutip dari riset hariannya, Rabu, 28 Desember 2016.
Selama tahun ini, BEI mampu mencatatkan beberapa rekor baru selama BEI didirikan. Antara lain likuiditas, yakni untuk transaksi harian, saham yang diperdagangkan di BEI pernah mencapai rekor tertinggi yakni diperdagangkan sebanyak 433 ribu kali dalam sehari, yang menandakan saham yang listing di BEI cukup likuid.
Pada tahun ini, BEI juga mencapai level kapitalisasi pasar tertinggi hingga Rp 5.890 triliun. “Kita juga mencapai highest ever per tahun untuk jumlah investor 180 ribu. Jadi kami happy,” tutur Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Selasa, 27 Desember 2016.
Meski dalam beberapa tahun terakhir indeks di bursa menurun setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS, Tito optimistis ke depannya BEI akan lebih baik. “Insya Allah tetap nomor dua, untuk highest ever likuiditas transaksi, kapitalisasi pasar. Ini mencerminkan trust kepada Bursa Efek, mencerminkan kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia. Mencerminkan kepercayaan kepada masa depan ekonomi Indonesia,” tuturnya.
BISNIS | DESTRIANITA
Berita terkait
IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 jam lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
3 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
5 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
6 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
6 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
6 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
7 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
10 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
12 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah
12 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Baca Selengkapnya