Bantuan Alat Tani Penting untuk Tingkatkan Nilai Jual

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 22 Desember 2016 23:05 WIB

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menaiki Harvester saat panen raya padi di desa Masamba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, 13 Desember 2016. Pada kesempatan tersebut Menteri pertanian memanen padi petani di atas luas lahan sekitar 1.342 hektar dengan hasil panen sekitar 8,1 ton perhektar. Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Bantuan berbagai alat pertanian seperti penggilingan sangat penting untuk segera diberikan ke berbagai daerah sebagai upaya meningkatkan nilai jual perekonomian hasil pertanian yang telah dipanen oleh masyarakat di daerah tersebut.

"Komisi VI mendorong Pemerintah, dalam hal ini Bulog, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian memberikan solusi kebijakan dan bantuan berupa alat penggilingan beras kepada masyarakat Bengkulu, sehingga perekonomian setempat lebih meningkat," kata Anggota Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih dalam rilis, Kamis.

Dia menyampaikan hal tersebut setelah pertemuan Tim Kunker Komisi VI dengan SKPD Provinsi Bengkulu pada Senin (19 Desember 2016).

Menurut dia, tingginya harga pengadaan penggilingan padi menjadi penyebab mengapa petani tidak mampu untuk memiliki penggilingan padi yang dinilai sangat penting untuk panen mereka.

Hal tersebut, lanjut politisi Partai Golkar tersebut, membuat para petani lebih rentan untuk dimanfaatkan para tengkulak dan pengusaha untuk membeli harga gabah petani dengan harga yang murah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (6 Desember 2016) mengatakan ingin produksi pertanian terdongkrak melalui pengembangan sumber-sumber air, alat mesin pertanian, serta peningkatan akses modal bagi petani melalui kredit usaha rakyat.

"Sejak 2015 pemerintah telah mengubah fokus anggaran Kementan untuk belanja sarana prasarana, yaitu pada kisaran 60 persen, dan dalam RAPBN 2017 nantinya ditetapkan belanja sarana prasarana pertanian sebesar 70 persen dari total anggaran yang ada di Kementan atau senilai Rp16,6 triliun," katanya.

Presiden mendapatkan laporan saat ini lahan pertanian di Indonesia mencapai seluas 36,8 juta hektare tapi belum dimanfaatkan secara maksimal.

Salah satu contohnya, kata Presiden, adalah ada luas lahan persawahan 8,1 juta hektare namun baru 4,1 hektare yang teraliri air irigasi yang itupun masih perlu diperbaiki.

"Saya minta fokus atasi masalah sarana prasarana ini, saya juga ingatkan ada 4 juta lahan sawah yang belum teraliri air. Masih ada juga 5,02 juta hektare huma ladang dan 12,01 juta hektare tegal atau kebun yang perlu dibuatkan kantong air atau embung agar bisa nanam dua kali," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

39 menit lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

12 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

34 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

36 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

37 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya