Desember, 48 Ribu Ton Daging Kerbau Impor Siap Masuk Pasar  

Reporter

Selasa, 20 Desember 2016 16:55 WIB

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita saat meninjau gudang beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 15 Desember 2016. Menurut Enggartiasto, saat ini perputaran beras di pasar tersebut mencapai 30 ribu ton per hari dan menyatakan stok beras nasional dalam kondisi mencukupi hingga Maret 2017. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan daging impor akan kembali masuk Indonesia Desember ini. Sebanyak 48 ribu ton daging kerbau asal India siap masuk ke pasar Indonesia.

"Jadi tidak ada rasa khawatir, soal manakala stok terbatas," kata Enggartiasto di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember 2016.

Enggartiasto menambahkan, Kementerian Perdagangan akan memperpanjang izin impor sampai semester I tahun depan. Kementerian siap menggelontorkan daging, berapa pun yang dibutuhkan oleh masyarakat. "Berapa yang dibutuhkan, saya kasih."

Sebanyak 48 ribu ton daging kerbau impor asal India ini merupakan bagian dari ekspor daging kerbau sebesar 70 ribu ton yang memang direncanakan datang pada Oktober sampai Desember tahun ini. Enggartiasto juga menyinggung mengenai rencana relaksasi sapi impor bakalan. Namun masih dalam tahap pembicaraan lebih lanjut dengan Kementerian Pertanian.

Baca Juga: Menteri BUMN dan DPR Dukung Bulog Impor Daging

Releksasi yang akan dilakukan adalah mengubah aturan tentang berat sapi impor bakalan dari 250 kilogram menjadi 500 kilogram. Angka ini, kata Enggartiasto, masih bisa digemukkan lagi di feedlot hingga mencapai sekitar 550 kilogram.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan mengimpor daging hingga 100 ribu ton. Adapun izin impor ini akan diberikan hingga Juni 2017. "Kita menargetkan impor daging hingga 100 ribu ton. Sebanyak 70 ribu ton hingga akhir Desember 2016, sisanya sebanyak 30 ribu ton untuk persiapan puasa dan Lebaran," ucapnya dalam rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinasi Perekonomian, di Jakarta, Selasa, 13 September 2016.

Sedangkan permintaan daging kerbau di pasaran diklaim cukup besar baik untuk industri maupun individu. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan impor daging sapi telah masuk hingga 5.300 ton, 1.400 ton sudah selesai diperiksa karantina, dan 1.500 ton telah lolos persyaratan sanitary and phytosanitary, serta sisanya masih di gudang menanti hasil proses verifikasi badan karantina.

Simak: Jokowi Minta Masyarakat Cintai Rupiah

Dia meyakini beredarnya daging sapi akan membantu menurunkan harga daging sapi segar agar terjual dengan harga yang lebih wajar. "Mudah-mudahan masyarakat bisa memperoleh alternatif daging yang sehat sekaligus murah karena kami jual Rp 65 ribu per kilogram sampai ke konsumen, artinya kami jual ke pedagang tentu di bawah karena mereka butuh laba," katanya menjelaskan.

DIKO OKTARA | BISNIS.COM

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

4 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

2 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya