BI: Rupiah Masih Mencerminkan Nilai Pasar

Reporter

Editor

Sugiharto

Jumat, 16 Desember 2016 17:49 WIB

Gubernur BI Agus DW Martowardojo, resmikan penerbitan uang NKRI pecahan seratus ribu rupiah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing sudah lebih fleksibel berkat dukungan permintaan dan penawaran di pasar valuta asing yang mulai berkembang.

Perry tak memungkiri perkembangan kurs yang naik turun beberapa waktu lalu menyebabkan Rupiah mengalami tekanan. Namun, hal itu langsung disesuaikan dengan supply dan demand di pasar. Dengan adanya kestabilan tersebut, kebutuhan intervensi BI untuk menjaga kestabilan Rupiah tidak begitu besar.

“Ini nilai tukar yang fleksibel, yang mencerminkan nilai pasar. Ini sebagai arah kebijakan yang kami adobsi selama ini,” kata Perri Warjiyo di Kompleks Bank Indonesia, Jumat, 16 Desember 2016.

Pada hari ini, berdasarkan kurs tengah BI (Jisdor), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp 13.426, atau melemah 59 poin (0,44 persen) dibandingkan kemarin yang berada di angka Rp 13.367.

Baca: 12 Pahlawan di Uang Baru, dari Sukarno sampai Simatupang

Perry menambahkan, BI akan terus memastikan apakah nilai tukar Rupiah yang terjadi di pasar benar-benar merefleksikan fundamental serta volatilitas yang senantiasa terjaga. “Yang terjadi selama ini, itu sudah merefleksikan itu. Karena kalau tidak merefleksikan itu, BI nggak akan segan untuk melakukan intervensi,” ucap Perry Warjiyo.

“Kalau nggak intervensi, berarti logikanya itu volatilitasnya dalam batas yang wajar dan perkembangan naik turun itu masih dalam batas fundamental. Selalu akan kami jaga kurang lebih sejalan dengan fundamental, kalau engga jelas kita akan intervensi,” ucap dia.

Perry menambahkan, mau tidak mau Indonesia tetap berada dalam situasi ketidakpastian (uncertaincy) dan itu akan terus terjadi. Karena itu ia sulit untk diperkirakan bagaimana fundamental rupiah kedepannya. “Kita tidak bisa menghilangkan. Tetapi yang harus kita lakukan adalah seberapa siap kita menghadapi ketidak pastian itu. Yang sudah kita siapkan adalah kebijakan BI yang akan selalu merespon perkembangan domestik maupun internasonal, termasuk setting kebijakan nilai tukar mata uang kita,” kata dia.


DESTRIANITA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

22 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya