Sebanyak 35% Pekerja Belum Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan

Reporter

Kamis, 15 Desember 2016 23:02 WIB

Sejumlah pekerja sedang membongkar rangka besi usai melakukan renovasi gedung di Jakarta, Selasa (11/05). TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 35 persen pekerja yang berada di wilayah kerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Batam Sekupang hingga kini belum terlindungi program BPJS.

"Yang sudah terdaftar mencapai 65 persen, yang belum 35 persen," kata Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang Mangasi Sormin di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (15 Desember 2016).

Ia mencatat sudah lebih dari 4.000 perusahaan di wilayah kerjanya yang mendaftarkan pekerjanya dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

Menurut dia, tidak ada kendala dalam meyakinkan perusahaan untuk mendaftarkan pekerjanya dalam program jaminan sosial itu.

Perusahaan sudah memahami bahwa iuran BPJS Ketenagakerjaan tidak memberatkan dibanding manfaat yang diterima pekerjanya.

"Kendala tidak ada, tinggal waktu sosialisasi ke mereka," kata Mangasi.

BPJS Ketenagakerjaan terus mengajak warga, pekerja penerima upah dan pekerja bukan penerima upah untuk mendaftar program penjaminan sosial karena manfaat yang akan diterima relatif besar.

Terpisah, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Batam Nagoya Achmad Fatoni juga mengingatkan seluruh perusahaan dan pelaku usaha mendaftarkan seluruh pekerjanya dalam program BPJS Ketenagakerjaan agar mendapatkan jaminan program kecelakaan kerja, kematian, hari tua, dan jaminan pensiun.

"Kami mengimbau kepada seluruh perusahaan dan pelaku usaha untuk mendaftarkan seluruh pekerjanya, jangan sampai saat terjadi kecelakaan kerja pekerjanya tidak terdaftar. Ini tentunya akan merugikan perusahaan sendiri dan keluarga korban," ujarnya.

Ia mengatakan program JKK dari BPJS Ketenagakerjaan penting dalam menganstisipasi risiko kerja yang dapat menimpa siapa saja agar perusahaan atau pun pekerja tidak terbebani biaya yang timbul bila terjadi kecelakaan saat sedang bekerja.

"Semua jaminan berlaku juga untuk segmen pekerja mandiri atau pekerja bukan penerima upah," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

22 jam lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

9 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

12 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

31 hari lalu

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

32 hari lalu

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

Payaman menilai aplikator wajib memberikan THR kepada ojol karena masuk kategori pekerja dengan jam kerja tidak tentu.

Baca Selengkapnya

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

37 hari lalu

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

Presiden Jokowi ingin mempertajam desain besar ekonomi dan ketenagakerjaan untuk 10 tahun ke depan. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

40 hari lalu

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) menang dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

45 hari lalu

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

14 Februari 2024

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

Partai Bharatiya Janata mengatakan Narendra Modi dapat memprioritaskan reformasi ketenagakerjaan jika ia menang pemilu pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya