Prodia Kembali Jual 5 Persen Saham ke Investor Asing

Reporter

Rabu, 7 Desember 2016 15:13 WIB

Jajaran Direksi PT Prodia Widyahusada Tbk berfoto bersama dalam rangka pencatatan saham perdana di mainhall PT Bursa Efek Indonesia, 7 Desember 2016. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) kembali menjual sebanyak 5 persen saham kepada investor asing melalui pasar negosiasi. Hal tersebut dilakukan setelah hari ini resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum saham perdana atau IPO.

Direktur Utama PT Indopremier Securities Moleonoto selaku penjamin pelaksana emisi IPO mengatakan, pelepasan saham 5 persen itu telah dilakukan sejak tadi pagi melalui skema private placement. "Yang 5 persen itu shareholder, itu dijual secara private placement kepada investor di luar negeri," kata Moleonoto saat memberikan paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 7 Desember 2016.

Baca: IHSG BEI Naik 9,16 Poin

Moleonoto menjelaskan, jumlah harga yang ditawarkan juga sama seperti saham yang ditawarkan di dalam negeri pada saat IPO, yakni Rp 6.500 per lembar saham. Sebelumnya penjamin pelaksana emisi efek memperkirakan harga dalam rentang Rp 6.250 hingga Rp 8.000 per lembar saham.

Mengenai penetapan harga tersebut, menurut Moleonoto, tak hanya mempertimbangkan bisa mendapat harga tertinggi, namun juga melihat kualitas investor. Dengan begitu, saham emiten berkode PRDA itu bisa menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang. "Kami dan manajemen membidik harga di Rp 6.500 untuk mendapatkan keseimbangan antara harga, pendapatan, long end dan short term, dan di harga itu diambil," ucapnya.

Baca: Saham Indocement Turun 375 Poin Menjadi Rp 15.600

Prodia sebelumnya telah melepas 20 persen ke publik atau setara dengan 187,5 juta lembar saham dari modal yang ditempatkan atau disetor penuh melalui IPO. Dari pelepasan saham ke publik, Prodia memperoleh dana segar Rp 1,22 triliun.

Meski demikian, peminat saham Prodia lebih banyak berasal dari investor asing dengan komposisi 73 persen, dan 27 persen investor domestik. Berdasarkan tipenya, sebanyak 95 persen saham dimiliki oleh investor institusi lokal maupun asing, sedangkan sisanya 4 persen dimiliki oleh retail. "Kebanyakan beli di reksa dana karena untuk investasi jangka panjang," kata Moleonoto.

Dengan adanya pelepasan saham ke publik, Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty berharap pertumbuhan pendapatan perseroan dapat terus memgalami peningkatan, karena selama tiga tahun terakhir pendapatan mereka tumbuh rata-rata 10,2 persen. "Kami harapkan dapat tumbuh lebih dari itu untuk tahun depan," kata Dewi.

Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, menjelaskan bahwa pada semester I 2016, Prodia membukukan pendapatan sebesar Rp 649 miliar, tumbuh 9,8 persen dari Rp 591 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Adapun total aset Prodia mencapai sebesar Rp 591 miliar per 30 Juni 2016. EBITDA Prodia sebesar Rp 100 miliar dan EBITDA margin sebesar 15,5 persen.

DESTRIANITA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

22 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

28 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

59 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya