TEMPO.CO, Jakarta -Saham-saham Tokyo berakhir di level rendah pada Senin, 4 Desember 2016 di tengah kekhawatiran ketidakpastian ekonomi Eropa karena Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan akan mengundurkan diri setelah kalah referendum atas usulannya untuk mereformasi konstitusi.
Indeks Nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo berakhir turun 151,09 poin atau 0,82 persen dari penutupan Jumat (2 Desember 2016) menjadi 18.274,99 poin.
Sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama ditutup 11,02 poin atau 0,75 persen lebih rendah pada 1.466,96 poin.
Penurunan dipimpin oleh saham-saham perbankan, jasa-jasa dan real estate, dengan nilai transaksi mencapai sekitar 2.293,7 miliar yen (sekitar 20,19 miliar dolar AS), demikian laporan Xinhua.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.