Rupiah Masih Berpeluang Menguat, Tetap Waspadai Sentimen Ini  

Reporter

Jumat, 2 Desember 2016 10:46 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah . REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Rilis inflasi yang diumumkan Badan Pusat Statistik membuat rupiah mampu bertahan di zona positif. Namun perlu dicermati kemungkinan imbas negatif dari pergerakan positif dari laju dolar Amerika Serikat yang terbantukan dengan pelemahan yen Jepang.

Menguatnya harga minyak mentah dunia seharus membuat dolar Amerika berbalik melemah sehingga sehingga dapat dimanfaatkan untuk penguatan berbagai mata uang di emerging market.


Namun menurut senior analis dari Bumi Artha Securities Reza Priyambada, pada kenyataannya laju dolar Amerika tidak terlalu melemah karena diimbangi oleh melemahnya yen seiring turunnya Nikkei manufacturing PMI.

BPS kemarin mengumumkan inflasi bulanan November 2016 mencapai 0,47 persen dengan inflasi tahun kalender Januari-November 2016 sebesar 2,59 persen dan inflasi tahunan (yoy) mencapai 3,58 persen. Inflasi pada November 2016 tersebut meningkat dibanding Oktober 2016 yang sebesar 0,14 persen.

Sebelumnya laju rupiah yang mampu bertahan di atas support-nya memberikan kesempatan pada mata uang ini untuk berbalik menguat dan sempat melampaui high level sehari sebelumnya di 15.570 dengan berada di level 13.504. "Laju rupiah diharapkan dapat kembali menguat dengan memanfaatkan tren yang ada," ucap Reza.

Reza menilai, perlu dicermati berbagai sentimen yang ada serta waspadai bila kembali meningkatnya aksi jual yang dapat berimbas pada pembalikan arah rupiah. Diperkirakan Rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.580 dan resisten 13.485.

Laju Rupiah sempat mendekati target resisten sehari sebelumnya di 15.485 namun, kembali turun seiring pergerakan dolar Amerika yang tidak terlalu melemah.


Cermati berbagai sentimen yang ada serta waspadai bila kembali meningkatnya aksi jual yang dapat berimbas pada pembalikan arah rupiah. Rupiah diperkirakan akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.550 dan resisten 13.480.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

25 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

27 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

28 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya