Semester 1 2017, 10 Emiten Dipastikan Melantai di Bursa

Kamis, 1 Desember 2016 16:22 WIB

Papan Indeks Harga Saham Gabungan di Bank Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (7/10). Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia dibuka melemah 1,678 persen atau 27,673 poin ke level 1.621,066. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan sebanyak 10 emiten akan memperdagangkan sebagian sahamnya ke publik pada semester I tahun 2017 melalui proses penawaran umum saham perdana (initial public offering) atau IPO. Hal itu karena sepuluh emiten tersebut merencanakan untuk menggunakan laporan keuangan pada Desember 2016, sehingga maksimal mereka dapat menawarkan saham ke publik hingga akhir semester 1 2017.

“Mungkin minimal 10 perusahaan ada,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Bursa Efek Indonesia, Senin, 1 Desember 2016. “Artinya baru menyatakan pakai buku Desember. Kan nanti ada juga yang pakai buku Januari, Februari, Maret.”

Meski demikian, Samsul masih enggan untuk menyebutkan siapa saja nama-nama perusahaan itu. “Saya belum bisa sebutkan. Sektornya beragam,” katanya

Bursa Efek menargetkan ada 35 emiten yang melakukan IPO tahun depan. Pada 2016, awalnya 35 emiten juga ditargetkan dapat melantai. Namun pada semester 2 BEI merevisi target itu menjadi 25, dan dipastikan hanya 17 emiten yang melantai hingga akhir tahun ini.

Samsul menuturkan, adanya program pengampunan pajak (tax amnesty) memberikan rasa percaya diri bagi emiten untuk go publik. “TA ini semakin menambah keyakinan mereka bahwa instrumen yang diterbitkan bisa diserap oleh publik,” ucapnya.

Selain itu, untuk lebih memperkuat rasa optimistis calon emiten, Bursa Efek juga memberikan beberapa insentif hingga akhir periode tax amnesty, yakni sampai Maret 2017 dan beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan BEI atas persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

“Insentif terkait masalah kemudahan untuk net tangible aset dan kemudahan untuk free float, dan juga kemudahan dari sisi biaya initial public listing,” kata Samsul.

Sebelumnya, BEI mengeluarkan kebijakan perpanjangan waktu pemenuhan saham publik atau free float sebanyak 7,5 persen sampai akhir Maret 2017, karena masih ada sekitar 28 emiten yang belum memenuhi ketentuan free float. Ketentuan free float 7,5 persen tercantum dalam Surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00001/BEI/01-2014.

Dalam ketentuan itu, BEI juga meminta emiten untuk melepas 50 juta saham dari modal yang disetor, dengan jumlah pemegang saham minimal 300 yang memiliki rekening di Bursa Efek. Adapun untuk diskon biaya pencatatan saham (listing fee) BEI juga memberikan insentif diskon sebesar 50 persen dari biaya pencatatan hingga akhir periode tax amnesty, yakni Maret 2017. Saat ini biaya listing fee di bursa sekitar Rp 150 juta hingga Rp 250 juta. Diskon ini berlaku bagi papan pengembangan maupun papan utama di Bursa Efek.

DESTRIANITA

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

19 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

25 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

40 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

56 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya