Pelindo III Tanjung Emas Layani Ekspor Impor di KIK

Reporter

Rabu, 30 November 2016 23:02 WIB

Dua pekerja asing mengerjakan pengembangan Termainal Peti Kemas Semarang di Pelabuhan Tanjung Emas, 10 Maret 2016. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelindo III telah menyiapkan infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang guna mendukung keberadaan Kawasan Industri Kendal yang menampung ratusan perusahaan untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor.

Peningkatan ekspor merupakan salah satu kunci dalam menghadapi permasalahan ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu, berbagai terobosan harus dilakukan agar para eksportir dapat menembus dan bersaing di pasar internasional.

General Manager Pelindo III Terminal Peti Kemas Semarang atau TPKS, Erry Akbar Panggabean mengatakan keberadaan industri baru di KIK diharapkan memacu pertumbuhan ekspor Jateng ke berbagai negara.

Maka dari itu, lanjutnya, TPKS telah menyiapkan berbagai hal mulai dari perbaikan infrastruktur dan modernisasi sarana-prasarana pelabuhan serta pelayanan yang mudah, murah, dan cepat.

“Pada prinsipnya Pelabuhan Tanjung Emas siap mendukung kegiatan ekspor dan impor di Jateng,” ujarnya, Rabu (30 November 2016).

Menurut Erry, TPKS sudah melaksanakan modernisasi tahap pertama guna mendorong peningkatan usaha ekspor-impor. Yakni semua fasilitas yang terkait dengan alat angkut, seperti dermaga yang selama ini hanya ada dua kini menjadi tiga dermaga, serta container crane dari lima unit menjadi tujuh unit.

Selain itu, dapat memperluas lapangan penumpukan barang menjadi 5,2 hektare dan lebih menjorok ke laut.

“Jadi dengan penambahan container crane, secara paralel bisa melayani tiga kapal sekaligus dan tidak ada waktu tunggu, baik bagi kapal-kapal internasional maupun domestik yang akan bersandar di TPKS,” kata Erry.

Pihaknya menyebutkan, kapasitas bongkar muat di TPKS saat ini 800.000 TEUs. Sementara pemanfaatannya baru sekitar 600.000 TEUs atau masih ada sekitar 200.000 TEUs yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha ekspor-impor.

Dengan kondisi itu, para pengusaha tidak perlu mengirim barang melalui pelabuhan lain, karena sarana prasarana serta infrastruktur Pelabuhan Tanjung Emas sudah modern dan memadai.

Erry memastikan infrastruktur Tanjung Emas itu tidak ada rob maupun banjir dan tidak ada air resapan mana pun yang ada di Tanjung Emas.

“Ini bisa dikatakan Tanjung Emas adalah kawasan kering, meskipun ada peningkatan ketinggian air laut, tapi dengan sistem polderisasi mampu mengatasi permasalahan itu,” terang Erry.

Selain kawasan bebas rob, lanjut dia, akses jalan masuk pelabuhan di sisi utara Kota Semarang itu sudah tertata dengan baik, termasuk terminal penumpang dan petikemas.

Bahkan lingkungan pelabuhan didesain lebih asri, bersih, dan gerbang “tersenyum” menyambut pengunjung.

Tidak hanya infrastruktur dan modernisasi sarana prasarana, pelayanan yang mudah, murah, dan cepat juga menjadi faktor penting dalam peningkatan pengiriman beragam produk asal Jateng ke luar negeri. Apalagi pelayanan murah, mudah, dan cepat selaras dengan nilai-nilai Pelindo III yang fokus dan peduli pada pelanggan serta berintergritas.

Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko mengatakan, berbagai upaya harus dilakukan semua pihak baik pemerintah maupun stakeholder agar dunia usaha di Jateng semakin tumbuh dan ekspor meningkat. Antara lain melalui pelayanan yang lebih terutama di lingkup beacukai dan peti kemas, mempermudah perizinan, bebas pungli, lebih cepat dan transparan.

Menurutnya, ekspor Indonesia terutama Jawa Tengah harus di atas impor. Sehingga neraca perdagangannya surplus dan terus tumbuh. Kondisi tersebut adalah indikasi pertumbuhan industri yang akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja dan daya beli masyarakat.

“Jumlah penduduk Indonesia besar itu potensial. Karena jika mereka bekerja dan punya penghasilan maka memiliki daya beli, sehingga pasar lokal dalam negeri menjadi kuat. Dan kalau pasar lokal kuat maka ekspor juga meningkat,” terangnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

7 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

8 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

11 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

12 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

58 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya