Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meninjau perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 yang dikerjakan oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Geothermal Energy di Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu, 26 November 2016. TEMPO/Larisaa
TEMPO.CO, Tomohon - Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menilai PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) memiliki kapasitas dan kompetensi yang baik dalam menuntaskan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Hal tersebut terbukti dari pembangunan proyek PLTP Lahendong unit 5 dan 6 yang selesai lebih cepat dari target.
Commercial operation date (COD) PLTP Lahendong Unit 5 dimulai pada 15 September 2016. Penyelesaian pembangunan tersebut lebih cepat 107 hari dari perencanaan awal pada 26 Desember 2016. Adapun, PLTP Lahendong Unit 6 diharapkan selesai pada Desember 2016 dari target awal selesai pada Juni 2017.
“Penyelesaian proyek ini dengan lebih cepat dari target menunjukkan bahwa PGE sangat menguasai kompetensinya secara komprehensif sehingga cepat dalam mengambil keputusan dan mampu melakukan terobosan di setiap lini," kata Alam di Tomohon, Sabtu, 27 November 2016.
Menurut dia, PGE mampu menjadikan PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 total project dapat tuntas dengan hambatan yang relatif minimal. Adapun listrik yang dihasilkan dari PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 itu akan masuk ke dalam sistem grid Sulutenggo (Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo) yang daya mampunya mencapai 320 megawatt dan kebutuhan listrik sebesar 340 megawatt.
"Apabila seluruh pembangkit dapat beroperasi normal, panas bumi di Lahendong dapat berkontribusi sekitar 120 megawaat pada saat PLTP Lahendong Unit 6 mulai beroperasi Desember 2016," kata Alam.
Alam menuturkan keberadaan dua PLTP ini sangat penting bagi upaya pemerintah untuk meningkatkan elektrifikasi di daerah. Pada akhirnya, elektrifikasi yang baik diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal menjadi lebih cepat.
Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Lahendong terbagi dalam dua blok, yaitu Blok Lahendong Existing yang terletak dalam Wilayah Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa dan Blok Tompaso yang terletak dalam Wilayah Kabupaten Minahasa Induk. Sejak pengeboran pertama oleh Pertamina pada 1982 hingga Oktober 2016 telah dihasilkan 51 sumur panas bumi untuk Blok Lahendong dan Blok Tompaso.
Blok Lahendong Existing luasnya sekitar 14 kilometer persegi dengan potensi pengembangan diprediksi hingga 150 megawatt. Untuk memasok kebutuhan PLTP Unit 1-4 milik PLN dengan total kapasitas terpasang 80 megawatt, PGE telah mengoperasikan 37 sumur.
Adapun, Blok Tompaso seluas 28 km persegi, saat ini sudah tersedia sekitar 44,5 megawatt di kepala sumur dan sudah dibangkitkan 20 megawatt untuk PLTP Unit 5 mulai 15 September 2016 dan segera menyusul pembangkitan 20 megawatt untuk PLTP Unit 6. Untuk mendukung dua unit tersebut telah dibor 14 sumur.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.
Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik
17 Januari 2024
Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik
Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.
Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024
20 Desember 2023
Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.