Dari 9,9 Juta WP di Jawa, Baru 171 Ribu Ikut Tax Amnesty  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 26 November 2016 21:58 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan dalam acara Innovative Fiscal Support for Better Public Service. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Sentul - Kementerian Keuangan mencatat, keikutsertaan para wajib pajak dalam program pengampunan pajak atau tax amnesty masih kecil. Berdasarkan data kementerian, untuk wilayah Jawa selain Jakarta, baru 171 ribu wajib pajak, atau 1,7 persen dari 9,9 juta wajib pajak, yang mengikuti tax amnesty.

"Dengan jumlah tebusan sebesar Rp 29,5 triliun. Sementara jumlah tebusan terbesar didapat dari Jakarta dengan Rp 52,3 triliun," kata Sri Mulyani dalam media gathering Kementerian Keuangan di Hotel Aston, Sentul, Bogor, Sabtu, 26 November 2016.

Jumlah tebusan dari wilayah Jakarta sebesar itu, menurut Sri Mulyani, berasal dari 150 ribu wajib pajak. Namun angka itu masih kecil mengingat jumlah semua wajib pajak yang wajib melaporkan SPT di Jakarta berjumlah 2,1 juta wajib pajak. Artinya, baru 7 persen wajib pajak di Jakarta yang mengikuti tax amnesty.

Untuk Sumatera, dari 3,9 juta wajib pajak, baru 2 persen atau 80 ribu wajib pajak yang mengikuti tax amnesty. Jumlah tebusannya menyentuh Rp 8,1 triliun. Sementara itu, dari 1,3 juta wajib pajak di Kalimantan, baru 22 ribu wajib pajak yang mengikuti tax amnesty dengan jumlah tebusan Rp 2,2 triliun.

Di Bali, Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku secara keseluruhan, baru 22 ribu wajib pajak yang mengikuti tax amnesty dengan jumlah tebusan Rp 1,4 triliun. Padahal terdapat 1,3 juta wajib pajak yang wajib melaporkan SPT. Artinya, baru 1,7 persen wajib pajak di keempat wilayah itu yang mengikuti tax amnesty.

Adapun keikutsertaan wajib pajak di Sulawesi dalam tax amnesty menjadi yang terendah. Dari 1,6 juta wajib pajak, baru 1,1 persen atau 17 ribu wajib pajak yang ikut dengan jumlah tebusan Rp 1,3 triliun.

"Makanya Presiden kemarin sosialisasi di Sulawesi. Jumlah kontribusi Sulawesi lebih kecil daripada Kalimantan," kata Sri Mulyani.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

12 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

13 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

14 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

2 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya