Kenaikan Tarif UWTO di Batam Paling Tinggi 200 Persen

Reporter

Jumat, 25 November 2016 22:11 WIB

Pusat Kantor Batam Centre. foto: Yuli Seperi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi terkait kenaikan tarif uang wajib tahunan otoritas (UWTO) di Batam. Dalam rapat tersebut, pemerintah memutuskan kenaikan UWTO Batam tidak melebihi 200 persen.

"Ada skenario, mau 100, 150, 200, atau 250 persen. Kemudian, diputuskan di bawah 200 persen. Jadi, kenaikan tidak lebih dari 200 persen. Tapi saya belum tahu berapa. Nanti tim teknis yang memutuskan," ujar Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Hatanto Reksodipoetro usai rapat koordinasi terkait UWTO Batam di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 25 November 2016.

Dalam rapat itu, menurut Hatanto, pemerintah juga ingin agar persoalan mengenai lahan-lahan yang terlantar harus segera diselesaikan. "Harus dicabut bagi mereka yang memang sudah memenuhi ketentuan. Tidak dikerjakan, ya dicabut. Kemudian, masalah yang 7 ribu hektare dicari jalan keluar. Pemilik harus didorong untuk membangun," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Real Estate Indonesia Batam Djaja Roeslim meminta pemerintah menunda kenaikan UWTO Batam. Menurut dia, kenaikan UWTO dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengusahaan Batam begitu tinggi. Kenaikan tarif terjadi di hampir semua jenis layanan.

Djaja mencontohkan, biaya sewa lahan kawasan komersial di Batam Center yang sebelumnya Rp 70.500 per meter persegi melonjak sebesar 372 persen, yakni menjadi Rp 333 ribu. Begitu pula tarif sewa lahan industri di kawasan premium. Menurut dia, biaya sewa yang biasanya Rp 32.250 per meter persegi meroket sebesar 679 persen, yakni menjadi Rp 251.250.

Dengan biaya sewa yang tinggi, menurut Djaja, investor menjadi kurang tertarik untuk datang ke Batam.

Terkait pernyataan itu, Hatanto justru mempertanyakannya. "Pertanyaannya, apa iya menurunkan UWTO akan bisa menurunkan harga pasar? Yang dicari investor kan tanah orang. Orang yang pegang tanah tidak mungkin kasih harga UWTO," katanya.

Menurut Hatanto, harga pasar untuk sewa lahan di Batam sangat jauh melebihi UWTO. "Jauh (selisihnya). Ada yang bisa sampai 30-40 kali lipat antara UWTO dengan harga pasar," ujarnya. Namun, dalam rapat hari ini, pemerintah tidak akan menetapkan UWTO hingga 300 atau bahkan 600 persen. Nantinya, tarif tersebut akan diatur dalam Peraturan Kepala BP Batam.

Senada dengan Hatanto, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan bahwa kenaikan UWTO Batam akan berada pada range yang telah diputuskan hari ini, yakni tidak melebihi 200 persen. Nantinya, tim teknis yang akan memutuskan besaran kenaikan finalnya. Mengenai kapan aturan tersebut akan diterbitkan, Sofyan menjawab singkat, "Secepatnya."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Di Balik Kisruh BP Batam dan Lambannya Investasi

15 Desember 2018

Di Balik Kisruh BP Batam dan Lambannya Investasi

Pemerintah bakal melebur tugas yang diemban oleh Badan Perusahaan Batam atau BP Batam dengan Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Bubarkan BP Batam

13 Desember 2018

Pemerintah Berencana Bubarkan BP Batam

Darmin Nasution mengatakan pemerintah berencana membubarkan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).

Baca Selengkapnya

KEK Batam, Pemerintah Petakan Potensi Industri dan Pariwisata

6 Maret 2018

KEK Batam, Pemerintah Petakan Potensi Industri dan Pariwisata

Pemerintah membahas konsep Masterplan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, termasuk potensi industri.

Baca Selengkapnya

80 Persen Unit Apartemen One Residence Batam Sudah Terjual

14 Februari 2018

80 Persen Unit Apartemen One Residence Batam Sudah Terjual

Sebanyak 80 persen dari 331 total hunian di proyek apartemen One Residence Batam telah terjual.

Baca Selengkapnya

Pulau Galang dan Pulau Rempang Bakal Jadi Lokasi Wisata

18 Januari 2018

Pulau Galang dan Pulau Rempang Bakal Jadi Lokasi Wisata

Kementerian terkait diharapkan menerbitkan peraturan yang mendukung rencana pengembangan Rempang dan Pulau Galang sebagai daerah tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Ini Janji Kepala BP Batam untuk Pulihkan Kejayaan Batam

19 Oktober 2017

Ini Janji Kepala BP Batam untuk Pulihkan Kejayaan Batam

Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo berjanji mengembalikan kejayaan Batam, termasuk menaikkan pertumbuhan menjadi 7 persen.

Baca Selengkapnya

Menhub: Terminal Khusus Pelabuhan di Batam Akan Dimerger

25 September 2017

Menhub: Terminal Khusus Pelabuhan di Batam Akan Dimerger

Menurut Menhub, terminal khusus pelabuhan di Batam yang tidak produktif akan dimerger untuk mengurangi jumlahnya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pengusaha Singapura Ragu Berinvestasi di Batam

25 April 2017

Penyebab Pengusaha Singapura Ragu Berinvestasi di Batam

Banyak hal yang perlu diperbaiki
Indonesia agar arus investasi
lebih deras, khususnya di Batam.

Baca Selengkapnya

Penyesuaian Tarif Pelabuhan Batam Dikaji Ulang  

16 November 2016

Penyesuaian Tarif Pelabuhan Batam Dikaji Ulang  

"Kita cari solusi yang bisa menguntungkan semua pemangku kepentingan, baik masyarakat maupun investor."

Baca Selengkapnya

Pengusaha Tuntut Aturan Kenaikan Sewa Lahan di Batam Dicabut

2 November 2016

Pengusaha Tuntut Aturan Kenaikan Sewa Lahan di Batam Dicabut

Pengusaha di Batam dan Kepulauan Riau menganggap kenaikan uang sewa lahan yang ditetapkan Menteri Keuangan tak masuk akal.

Baca Selengkapnya