Pasar Saham Australia Menguat

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 23 November 2016 23:01 WIB

Harga saham PT Paramita Bangun Sarana Tbk dan PT Aneka Gas Industri Tbk melesat usai resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 28 September 2016. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham Australia menguat lebih dari satu persen pada Rabu, 23 November 2016 karena investor mempertimbangkan kesehatan ekonomi lokal dengan segala sesuatunya tampak tidak suram seperti yang dulu terlihat.

Indeks acuan S&P/ASX 200 berakhir naik 71,10 poin atau 1,31 persen menjadi 5.484,40 poin, sementara indeks All Ordinaries bertambah 69,30 poin atau 1,26 persen pada 5.549,90 poin, lapor Xinhua.

Momentum berkembang di pasar Australia pada pertengahan sesi karena perubahan pandangan dalam bidang industri, menyebabkan kapitulasi di antara mereka yang telah mendukung pada komoditas-komoditas, kepala analis pasar CMC Markets Ric Spooner mengatakan.

"Bahkan jika Anda mengambil pandangan bahwa mereka akan tinggal, atau tidak jatuh terlalu banyak lebih jauh dari sini, maka itu akan menjadi hal yang positif bagi beberapa perusahaan pertambangan yang bisa dibilang masih diperkirakan cukup konservatif," kata Spooner, menambahkan mereka akan memiliki penghasilan menarik jika harga komoditas tetap sama.

Kenaikan perdagangan Australia menyediakan sedikit penarik bagi perekonomian lokal, sementara kenaikan ekspor LNG dan terus meningkatnya volume bijih besi juga positif.

"Semua itu sedikit positif dan itu mengalir melalui seluruh perekonomian, dan sektor-sektor lain dari pasar saham di luar sektor pertambangan," kata Spooner.

"(Investor) tidak sangat bullish, tapi itu tidak suram."

Pada Rabu, ANZ naik 1,08 persen, Commonwealth Bank of Australia naik 1,33 persen, National Australia Bank naik 1,19 persen dan Westpac berakhir 1,13 persen lebih tinggi.

BHP Billiton naik 2,65 persen, rivalnya Rio Tinto menguat 2,52 persen, dan penambang emas Newcrest naik tipis 0,39 persen.

Oil Search terangkat 1,12 persen, Santos naik 1,45 persen dan Woodside Petroleum ditutup 1,11 persen lebih kuat.

Wesfarmers dan saingan Woolworths masing-masing naik 1,02 persen dan 0,60 persen.

Qantas melambung 2,52 persen dan raksasa telekomunikasi Telstra menambahkan 2,04 persen.

ANTARA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

7 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

44 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya