Rush Money Jadi Viral di Medsos, Ini Penjelasan BCA  

Reporter

Selasa, 22 November 2016 18:45 WIB

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja (tengah) saat paparan kinerja Kuartal III 2016 di Jakarta, 26 Oktober 2016. Bank BCA berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 13,2 persen menjadi Rp15,1 triliun dari Rp13,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Penarikan uang besar-besaran di sejumlah bank menjadi viral di media sosial. Sejumlah akun di Facebook mengunggah foto-foto antrean orang yang diklaim sedang menarik dananya di sejumlah bank nasional, di antaranya BCA. Dalam foto-foto yang beredar, rush money atau penarikan uang besar-besaran itu dilakukan di BCA cabang Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan.

Namun rumor itu dibantah Direktur PT Bank Central Asia Tbk Henry Koenaifi. Ia mengklaim aksi penarikan uang besar-besaran atau rush money itu tidak terjadi. "Pondok Indah Mall 2 kan pusat perbelanjaan, memang sering ramai. Tidak ada (rush money). Baru cek ke kantor cabang Pondok Indah, semua normal dan sudah tutup operasional," kata Henry saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 November 2016.

Baca: Menkeu: Isu Rush Money Sangat Mengganggu

Dalam foto yang beredar di media sosial sore ini, terdapat antrean yang mengular di depan kantor cabang BCA dan Bank Mandiri di PIM 2. Menurut informasi yang beredar, antrean itu merupakan antrean aksi rush money.

Menurut Henry, foto tersebut merupakan foto saat akhir pekan menjelang Idul Fitri lalu. Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo sependapat dengan Henry. "Sepertinya itu antrean sebelum libur Lebaran."

Isu rush money menggelinding setelah aksi demo 4 November 2016. Ajakan menarik uang dari bank-bank nasional dan memindahkannya ke bank syariah pada 25 November 2016 marak beredar di jejaring sosial.

Baca: Isu Rush Money Hoax, Tito: Polisi Akan Tangkap Penyebarnya

Hal ini membuat geram pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar penghasut rush money diusut tuntas. Sri Mulyani mengatakan penarikan uang massal tidak akan menguntungkan masyarakat. “Terutama masyarakat kecil,” ujarnya di Aula Dhanapala, Jakarta, Selasa, 22 November 2016.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahkan mengancam akan menangkap penyebar hoax ajakan rush money. Melalui unit cyber, polisi akan mencari dalang penyebar ajakan ini.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

6 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

8 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

8 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

8 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

11 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya