Pegawai Ditjen Pajak Ditangkap KPK, Ini Kata Menko Darmin  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 22 November 2016 16:38 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri keuangan, Sri Mulyani dan Menko Perekonomian Darmin Nasution meresmikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah di Istana Negara, Jakarta, 20 September 2016. Tujuan penyelenggaraan rakernas untuk meningkatkan komitmen Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, Bupati, Walikota untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tindakan pegawai Direktorat Jenderal Pajak, yang diduga terlibat korupsi, menimbulkan dampak yang tidak baik. Ia bersyukur Direktorat sedang menyiapkan reformasi.

”Semua tinggal bagaimana meyakinkan orang bahwa kami serius melakukan perbaikan,” kata Darmin di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 22 November 2016.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengundang Darmin dan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi untuk membahas reformasi DJP.

Baca: Sri Mulyani Dukung Langkah KPK Tangkap Pegawai Pajak

”Iya sudah dibentuk tadi, cuma orang-orangnya masih dipilih,” kata Ken menjelaskan secara singkat rapat tentang reformasi tersebut.

Ken berharap kasus korupsi yang menjerat pegawainya tidak akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat. “Ya, mudah-mudahan tidak ada sentimen.”

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Kementerian Keuangan akan secara konsisten menyampaikan kepada masyarakat bahwa mereka bakal membersihkan tubuh. Seluruh jajaran Kementerian Keuangan sudah diperingatkan untuk berperang dengan korupsi dan oknum yang ingin merusak institusi.

Simak: OTT Pegawai Pajak, Pengamat: Evaluasi Pengawasan Internal

”Korupsi adalah ketamakan yang tidak terbatas,” kata Sri Mulyani. Ia mengatakan uang negara merupakan uang rakyat yang harus dikelola pemerintah dan tidak boleh dimanfaatkan untuk diri sendiri.

Senin, 21 November 2016, seorang pegawai Direktorat Jenderal Pajak ditangkap tangan oleh KPK. Ia diduga terlibat kasus korupsi.

Sri Mulyani mengatakan penangkapan tersebut merupakan hasil kerja sama DJP dengan KPK. Kerja sama tersebut bertujuan memperbaiki DJP. “Ini langkah korektif dan sejalan dengan keinginan kami untuk memperbaiki kredibilitas DJP,” tuturnya.

Berita lainnya: Singapore Airlines Kurangi Penerbangan ke Soekarno-Hatta

Ia mengaku ingin memperkuat kemampuan DJP untuk memerangi oknum internal yang ingin mengkhianati awak institusi yang ingin berbuat baik.

Selain membersihkan internal DJP, Sri Mulyani memastikan akan membersihkan wajib pajak yang tidak taat membayar pajak. “Jadi konsisten kedua belah pihak.”

VINDRY FLORENTIN



Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

40 menit lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

3 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

15 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

15 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

18 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

18 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

19 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

21 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

1 hari lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

1 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya