Apa Pemicu Penurunan Utang Luar Negeri Swasta per September?  

Sabtu, 19 November 2016 14:14 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa utang luar negeri (ULN) sektor swasta terus menurun. Posisi ULN sektor swasta pada triwulan III 2016 mencapai US$ 163,1 miliar atau 50,1 persen dari total ULN. Penurunan ULN swasta sebesar 2,7 persen (yoy) pada triwulan III, sementara triwulan sebelumnya sebesar 2,3 persen (yoy).

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listianto, mengatakan penurunan ini mengindikasikan adanya penurunan permintaan produksi barang dan jasa. "Sebab, biasanya, jika ada peningkatan permintaan, pengusaha akan mencari utang untuk memenuhi itu," ujar Eko saat dihubungi melalui pesan pendek, Sabtu, 19 November 2016.

Menurut Eko, opsi ULN lebih dipilih pengusaha karena suku bunga pinjaman yang diberikan lebih rendah. Adapun berdasarkan sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir triwulan III terkonsentrasi pada sektor keuangan; industri pengolahan; pertambangan; serta listrik, gas, dan air bersih. Pangsa ULN empat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,6 persen.

Adapun ULN sektor publik pada triwulan III sebesar US$ 162,2 miliar atau 49,9 persen dari total ULN. Jumlah itu meningkat menjadi 20,8 persen (yoy) dari sebelumnya 17,9 persen (yoy).

Eko berujar, peningkatan ULN sektor publik ini menggambarkan kondisi tekanan fiskal yang terus meningkat. "Ini akibat menurunnya realisasi penerimaan negara saat ini," katanya.

Total ULN Indonesia pada akhir triwulan III tercatat sebesar US$ 325,3 miliar atau tumbuh 7,8 persen (yoy). Berdasarkan jangka waktu asal, ULN jangka panjang meningkat 8,7 persen (yoy) dan ULN jangka pendek tumbuh 1,8 persen (yoy). Dengan demikian, bank sentral mencatat rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan III sebesar 35,7 persen atau turun dari akhir triwulan II sebesar 36,9 persen.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

12 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

13 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya