TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bertekad akan menghentikan impor jagung pada tahun depan dengan mendorong penggunaan dan pembelian benih yang diproduksi di dalam negeri. Termasuk perluasan areal tanam.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan tahun ini Indonesia mampu menekan impor komoditas hingga sekitar 3,6 juta ton.
"Setiap tahun, kita mengimpor hampir 4 juta ton. Dengan begitu, kita sudah menghemat devisa sebesar Rp10 triliun," ujarnya saat memberikan kuliah umum bertema Arah Kebijakan Sektor Pertanian Dalam Percepatan Pembangunan Bangsa, di Kampus Universitas Negeri Makassar, Jumat (18 November 2016).
Di Makassar, Mentan juga melakukan koordinasi dengan Kodam VII/Wirabuana Anggaran 2016 dan kuliah umum di Universitas Muslim Indonesia dengan tema Meningkatkan Kualitas Stakeholder Pertanian Menuju Petani Yang berdaulat, Kolektif, dan Berbasis Produksi Ekonmis. Terakhir dengan para alim ulama di Massar sambil santap malam.
"Jumlah itu sangat besar. Untuk itu kita bertekad, tahun depan kita tidak lagi mengimpor jagung," ujarnya.
Upaya Pemerintah itu, kata dia, akan dilakukan dengan menyerap benih jagung yang dihasilkan anak bangsa.
"Berapa pun banyaknya, akan kami serap untuk kami. Bagi secara gratis kepada lahan petani yang luasnya 3 juta hektare," tutur Mentan.
Beberapa waktu lalu, kata Amran,Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan benih jagung hibrida Nakula Sadewa.
"Produktivitasnya 10 ton per hektare. Bahkan ada yang 13 ton per hektare. Itu akan kami beli berapa pun banyaknya produksinya."
Menurut dia impor jagung selama ini hanyalah keterpaksaan. "Kalaupun masih mau impor, sebaiknya benih saja yang jauh lebih murah dibanding impor jagung [4 juta ton] dengan nilai lebih dari Rp10 triliun," tutur Mentan.
Impor jagung umumnya didatangkan dari India, Brasil, Thailand, dan Amerika Serikat (AS).
Menteri yakin bahwa hingga akhir tahun ini Indonesia mampu memertahankan kinerja tersebut. " Seperti beras, yang mudah-mudahan, hingga akhir musim tanam tahun ini --sekitar tiga bulan-- kita bisa tidak mengimpor lagi."
Sebelumnya, pemerintah merencanakan untuk mengimpor jagung sebanyak 2,4 juta ton untuk kebutuhan pakan ternak pada 2016. Impor itu akan direalisasikan secara bertahap sebanyak 200.000 ton setiap bulan.
Produksi jagung pada 2015 mencapai 19,83 juta ton atau naik 4,34% dari tahun 2014. Di tahun 2016, Kementan menargetkan produksi jagung sebesar 21,53 juta ton.
Produksi jagung 2016 lebih dari cukup memenuhi kebutuhan industri pakan. Kebutuhan industri terdata sebanyak 750 ton per bulan dan total kebutuhan jagung nasional 1,55 juta ton per bulan.
Sementara produksi minimal jagung pada 2016 yang dalam kondisi La Nina ditargetkan 21,53 juta ton. Produksi jagung 2016 diprediksi akan surplus 1,3 juta ton.
Berita terkait
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki
8 jam lalu
Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton
1 hari lalu
Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.
Baca SelengkapnyaKuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus
1 hari lalu
Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.
Baca SelengkapnyaJadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai
1 hari lalu
Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?
Baca SelengkapnyaZulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri
1 hari lalu
Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
3 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaViral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..
3 hari lalu
Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?
Baca SelengkapnyaKemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor
3 hari lalu
Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.
Baca SelengkapnyaUang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
3 hari lalu
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPenerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen
4 hari lalu
Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.
Baca Selengkapnya