Presiden Targetkan Inklusi Keuangan Capai 75% Pada 2019

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 18 November 2016 23:01 WIB

Ki-Ka: Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan saat rapat pembahasan kawasan strategis dan infrastruktur Selat Sunda di kantor Kementrian Perekonomian, Jakarta, Selasa (31/1). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akhirnya meluncurkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) untuk mendorong penetrasi sektor keuangan guna memenuhi target keterjangkauan sistem keuangan hingga 75% pada 2019, dari posisi 2014 yang hanya 36%.


Dalam peluncuran SNKI di Istana Negara, Jumat (18 November 2016), Presiden Joko Widodo menyatakan target tersebut memang dipatok tinggi. Untuk itu, dia memerintahkan semua kementerian untuk mendukung program ini dan berharap kepala daerah untuk mengikuti program ini.


Pasalnya, dia mencatat setelah 71 tahun Indonesia merdeka, masih banyak masyarakat yang belum menikmati layanan perbankan, baik belum memiliki tabungan ataupun mengakses kredit.


"Target 2019 memang ambisius 75%, tapi memang kalau mau enteng target 45%, itu pasti dapet, tapi 75% memang tidak mudah, makanya Saya perintahkan ke menteri semua agar sekarang semua bansos harus masuk ke sistem keuangan, perbankan," ujar Kepala Negara.


Selain instruksi untuk menteri/kepala lembaga dan kepala daerah, Presiden memaparkan ada beberapa hal krusial yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan SNKI.


Advertising
Advertising

Pertama, paparnya, petani, nelayan, buruh, usaha mikro harus bisa digerakkan untuk masuk ke sistem perbankan, sehingga akan menambah prosentase inklusi. Kalau hal ini dilakukan, lanjut Jokowi, pelaku perbankan tidak perlu cemas karena stabilitas sistem keuangan nasional akan kokoh.


"Jadi kita tidak usah pinjam uang ke luar. Sekarang ini masih banyak uang masyatakat yang belum masuk ke sistem keuangan, tapi tersimpan di bawah kasur, bawah bantal, bawah lemari, banyak sekali. Terbukti waktu tax amnesty jadi keluar, meski saya tahu itu belum semua," tuturnya.


Kedua, mengenai agunan. Presiden mengemukakan agar Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menuntaskan target sertifikasi lahan untuk memudahkan masyarakat mengakses kredit.


"Tanpa agunan, jangan harap akan ada lonjakan ke 75% tercapai. Biasanya hanya 1 juta sertifikat, nanti 5 juta naik terus 7 juta, 2019 jadi 9 juta," lanjutnya.


Dia mengatakan ketika masyarakat muda mengakses layanan perbankan akan membuat kehidupan masyarakat lebih teratur dan hemat. Dengan demikian, perencanaan keuangan bisa ditata untuk menghadapi masa depan dan tidak lagi menggunkan jasa rentenir.


Terakhir, Presiden meminta semua pihak yang terkait dengan SNKI agar betul-betul mengimplementasikan strategi nasional tersebut. Jokowi berjanji akan terus melakukan pemantauan dan pengecekan implementasi.


"Yang 75% nanti akan saya cek semua, tiap bulan naik berapa. Apalagi di depan target kita capai sindek keuangan inklusif di 75% dalam waktu 4-5 tahun bukan angka kecil. Tapi ini harus kalau masyarakat kita ingin meningkatkan kesejahteraannya," ungkapnya.


BISNIS

Berita terkait

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

13 jam lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

5 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

5 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

5 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

7 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

7 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

8 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

13 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

13 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya