BRI Yakin "Trump effect" Tidak Berkepanjangan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 15 November 2016 19:11 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Asmawi Syam meyakini tekanan di perdagangan saham hanya sementara, karena dipicu sentimen dan spekulasi kekhawatiran pelaku pasar menyusul kemenangan Presiden AS terpilih Donald Trump (Trump Effect). "Tidak hanya BRI, semua juga mengalami penurunan, berikut juga di pasar saham negara-negara lain," kata Asmawi di Jakarta, Selasa, 15 November 2016.

Asmawi enggan mengungkapkan perkiraannya mengenai tekanan di pasar saham akibat sentimen dari kemenangan Trump. Ke depannya, kata dia, reaksi pasar akan sangat bergantung dengan langkah dan kebijakan Trump yang akan diumumkan. Sejalan dengan itu pula, kata dia, harga saham di pasar akan menemukan titik keseimbangan baru. "Akan terjadi lagi bahwa kita mendengar banyak informasi dari pemilihan Presiden ini, rencana-rencana ini ada, tapi kan belum direalisasikan. Kita akan menunggu misalnya pemilihan kabinet AS," kata dia.

Pada Senin, 14 November 2016, Asmawi merupakan salah satu pihak perbankan yang dipanggil Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyusul gejolak di pasar saham. Pada penutupan perdagangan saham, Senin, 14 November 2016 harga saham BRI (BBRI) tercatat turun paling rendah yakni 7,1 persen. Saham perbankan lainnya yang mengalami penurunan, di antaranya, adalah Bank Mandiri (BMRI) turun 4,8 persen, BCA (BBCA) turun 2, persen, dan BTN (BBTN) turun 5,68 persen.

Asmawi mengatakan, pelaku pasar juga tidak hanya akan terpengaruh dari sentimen global, namun juga kekokohan fundamental ekonomi domestik. Maka dari itu, dia meyakini keluarnya dana di pasar saham tidak akan berkepanjangan. "Kondisi ekonomi kita setelah amnesti pajak tahap pertama bagus sekali. Senin lalu saya ketemu investor di London ada 18 investor yang menyatakan sangat positif melihat fundamental ekonomi Indonesia," kata dia.

Pada Selasa pagi, terjadi penguatan di pasar saham, meskipun tidak signifikan. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, dibuka menguat tipis sebesar 5,12 poin setelah mengalami tekanan cukup dalam pada beberapa hari terakhir ini. IHSG BEI dibuka menguat 5,12 poin atau 0,11 persen menjadi 5.121,47.
"Koreksi yang cukup dalam selama dua hari terakhir ini, telah membuka peluang bagi IHSG bergerak positif," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere. *

ANTARA

Berita terkait

Mengenal Apa Itu Forex, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Forex, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya

Forex adalah jual beli mata uang asing yang cukup populer dan berpeluang memberikan keuntungan besar. Ketahui pengertian, fungsi, dan jenisnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Devaluasi dan Fungsinya untuk Ekonomi Negara

16 November 2023

Mengenal Devaluasi dan Fungsinya untuk Ekonomi Negara

Devaluasi adalah kebijakan pemerintah suatu negara untuk secara sepihak menentukan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap mata uang lain.

Baca Selengkapnya

Ketahui Nilai Mata Uang Euro dan Negara yang Menggunakannya

16 Oktober 2023

Ketahui Nilai Mata Uang Euro dan Negara yang Menggunakannya

Mata uang Euro banyak digunakan oleh negara-negara uni Eropa. Nilai mata uang Euro sendiri terhadap rupiah cukup tinggi. Berikut informasinya.

Baca Selengkapnya

Gairah Baru Bisnis Bus

4 Januari 2023

Gairah Baru Bisnis Bus

Perusahaan otobus (PO) kian giat menawarkan layanan baru, salah satunya bus sleeper,

Baca Selengkapnya

Rupiah Dibuka Menguat di Posisi Rp 15.195

30 September 2022

Rupiah Dibuka Menguat di Posisi Rp 15.195

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih lebih baik ketimbang negara lain.

Baca Selengkapnya

Kenali 11 Mata Uang Negara ASEAN sebelum Berwisata ke Asia Tenggara, Berapa Kurs Rupiahnya?

24 September 2022

Kenali 11 Mata Uang Negara ASEAN sebelum Berwisata ke Asia Tenggara, Berapa Kurs Rupiahnya?

Sebelum leancong ke nagara Asia Tenggara, ketahui dulu 11 mata uang negara ASEAN berikut kurs mata uang dengan rupiah saat ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Masih Loyo di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Ini Kata Ekonom

23 September 2022

Rupiah Masih Loyo di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Ini Kata Ekonom

Kemarin, BI mengerek suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Bayar Impor Mudah dengan KlikBCA Bisnis

16 Desember 2021

Bayar Impor Mudah dengan KlikBCA Bisnis

KlikBCA Bisnis menyediakan layanan transfer 14 mata uang dengan biaya ringan dan kurs cantik.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Melemah di Level 14.580 per Dolar AS, Ini Tiga Penyebabnya

8 April 2021

Kurs Rupiah Melemah di Level 14.580 per Dolar AS, Ini Tiga Penyebabnya

Kurs rupiah berada di posisi 14.580 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis, 8 April 2021.

Baca Selengkapnya

Di Luar Prediksi, Kurs Rupiah Menguat di 13.986 per Dolar AS

10 Februari 2021

Di Luar Prediksi, Kurs Rupiah Menguat di 13.986 per Dolar AS

Pada pukul 11.23 siang hari ini kurs rupiah menguat 9 poin atau 0,06 persen menjadi Rp 13.986 per dolar AS.

Baca Selengkapnya