TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad mengatakan penghimpunan dana lewat pasar modal meningkat. Jumlahnya naik signifikan dibanding rata-rata penghimpunan selama lima tahun terakhir.
Muliaman menyebutkan jumlah dana yang dihimpun melalui pasar modal mencapai Rp 149,2 triliun sampai Oktober 2016. "Masih ada on the pipeline sebesar Rp 53,4 triliun," ucapnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 10 November 2016. Sedangkan rata-rata penghimpunan dana dalam lima tahun terakhir hanya Rp 102 triliun.
Menurut Muliaman, peningkatan terutama terjadi dari sisi initial public offering (IPO), rights issue atau hak memesan saham lebih dulu, dan penerbitan obligasi korporasi. Tahun ini, tercatat 12 perusahaan melakukan IPO, 23 perusahaan menerbitkan right issue, dan 62 lain menerbitkan obligasi.
OJK akan terus mensosialisasi pasar modal sebagai sumber pendanaan. OJK juga bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia untuk menarik perusahaan agar mau melantai di pasar modal.
Menurut Muliaman, situasi pasar modal saat ini kondusif. Indeks harga saham gabungan belakangan terpantau membaik. IHSG relatif stabil dan secara year-to-date menguat sebesar 19,1 persen. Yield pun terpantau menurun. Jika kondisi tersebut dioptimalkan, ia yakin pasar modal bisa menjadi pelengkap untuk pembiayaan, terutama jangka panjang.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.