TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BRI (Persero) Tbk menargetkan jumlah pengguna uang elektronik (e-money) Brizzi akan menembus 7,15 juta kartu pada 2017. Jumlah ini meningkat sekitar 30 persen dibanding proyeksi pengguna Brizzi selama 2016 yang diproyeksikan sekitar 5,5 juta kartu.
"Tahun depan (2017) nilai transaksi Brizzi menembus sekitar Rp28,6 miliar, naik dari tahun 2016 yang diperkirakan sekitar Rp22 miliar, dengan frekuensi transaksi mencapai 2,21 juta kali transaksi," kata Kepala Divisi Transaksi Perbankan Bank BRI A. Solichin Lutfiyantodi Jakarta, Kamis, 10 November 2016.
Menurut Solichin, tingginya pertumbuhan penggunaan e-money Brizzi didorong semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan transaksi yang lebih mudah dan cepat. Ia menjelaskan, dari sekitar 55 juta kartu Brizzi yang sudah tersebar di masyarakat, transaksi terbesar masih didominasi pada sektor perdagangan untuk pembelanjaan.
"Namun dengan semakin diperluasnya mitra kerja sama e-money diperkirakan transaksi maupun frekuensi penggunaan akan melonjak tajam," ujar Solichin.
Solichin mencontohkan, kerja sama PT Jasa Marga (Persero) dengan Himpunan Bank Negara (Himbara) yang melibatkan empat bank yaitu BRI, Mandiri, BTN, dan BNI akan mepercepat pertumbuhan jumlah uang elektronik. "Saat ini Brizzi sudah banyak digunakan pada transaksi pembayaran pada layanan transportasi seperti commuter line dan trans Jakarta. Dengan ikutsertanya BRI memberi layanan e-money pada jalan tol, maka akan mempercepat penetrasi jumlah kartu Brizzi," ujarnya.
Untuk menangkap peluang peningkatan penetrasi Brizzi tersebut, BRI terus melakukan inovasi teknologi secara bersamaan dengan sosialisasi pentingnya layanan uang elektronik yang mempermudah masyarakat dalam bertransaksi. "Tidak perlu bawa uang tunai, tidak antri panjang. Cukup menggunakan uang elektronik, masyarakat akan semakin mudah dalam melakukan transaksi," kata Solichin.
Untuk itu, kata Solichin, salah satu upaya merealisasikan target peningkatan Brizzi, yaitu memberi memperluas layanan top up (isi ulang) kartu, serta menambah jumlah merchant atau mitra dagang.
Meski begitu, Solichin tidak menyebutkan seberapa besar jumlah investasi yang dikeluarkan perusahaan untuk mengembangkan layanan pembayaran Brizzi itu. "Investasi Brizzi sudah merupakan bagian dari belanja modal pengembangan teknologi informasi perusahaan. Selanjutnya, hanya soal sosialisasi dan memperkuat promosi agar Brizzi lebih dikenal luas di masyarakat," katanya.
Hingga September 2016, BRI membukukan laba bersih sebesar Rp18,6 triliun, tumbuh 1,8 persen dibading periode sama 2015 sebesar Rp18,2 triliun. Pada saat bersamaan, aset BRI mencapai Rp894,3 triliun, melonjak 15,3 persen dibanding sebelumnya Rp775,8 triliun.
ANTARA
Berita terkait
Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT
14 jam lalu
Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.
Baca SelengkapnyaMeski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
5 hari lalu
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
5 hari lalu
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
6 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaBank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya
17 hari lalu
Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.
Baca SelengkapnyaKeripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
19 hari lalu
Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
19 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja
33 hari lalu
BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.
Baca SelengkapnyaCara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya
34 hari lalu
Berikut syarat dan tata cara mengajukan pinjaman di Bank BRI untuk produk Briguna Karya. Total limit pinjaman mencapai Rp 300 juta.
Baca SelengkapnyaIni 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama
36 hari lalu
Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.
Baca Selengkapnya