Donald Trump Menang, IHSG Terkoreksi ke Level 5.414,32  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 9 November 2016 17:40 WIB

Siluet seorang pengunjung dengan latar monitor pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 13 November 2015. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG dalam perdagangan hari ini, Rabu, 9 November 2016, di Bursa Efek Indonesia ditutup di zona merah, melemah 56,36 poin atau 1,03 persen ke level 5.414,321. Sebelumnya indeks dibuka di teritorial positif di level 5.478,03, dan bergerak di kisaran 5.345,12-5.491,70.

Berdasarkan pantauan di RTI Business, dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 100 saham menguat, 220 saham melemah, 81 saham stagnan, dan sisanya tidak diperdagangkan. Dari 10 Indeks sektoral di bursa, hanya sektor perdagangan yang menguat 0,5 persen. Sedangkan sisanya melemah dengan tekanan terbesar, dari sektor infrastruktur yang terkoreksi 2,2 persen, dan sektor keuangan yang turun 1,5 persen.

Dari kawasan Asia, indeks juga ditutup di teritorial negatif. Indeks Nikkei 225 Jepang koreksi 5,36 persen ke level 16.251,54. Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 2,16 persen ke level 22.415,19. Indeks Shanghai Cina terkoreksi 0,62 persen ke level 19,52, dan Indeks Strait Times Singapura koreksi 1,08 persen ke level 2.789,88.

Menurut analis ekonomi dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyanbada, pelemahan indeks tersebut merupakan reaksi pasar yang secara langsung merespons terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika, yang diyakini akan memberikan sentimen negatif bagi pergerakan indeks di pasar saham, baik domestik ataupun global.

“Ketika dari hasil pemilu sementara Trump lebih besar dibanding Hillary, market langsung merespons negatif. Berarti pasar kan mikir pasti ada yang salah kalau Trump menang. Kalau positif, pasti begitu Trump menang akan menguat seperti kemarin, saat Hillary diperkirakan menang,” ujar Reza Priyambada saat dihubungi pada Rabu, 9 November 2016.

Meski demikian, menurut Reza, penurunan IHSG tentu tidak akan melewati batas support karena batas tersebut harus dijaga agar di market tidak terjadi crash.

Ia melihat nantinya pada titik tertentu pasar akan memanfaatkan pelemahan indeks untuk kembali mengakumulasi saham. “Kapankah itu? Belum terlihat. Bisa juga sampai akhir bulan ini, atau nanti bisa sampai Desember, kalau asumsinya tidak ada sentimen lain yang menggantikan,” ujar Reza.

DESTRIANITA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

20 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

21 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya