Pemilu AS: Donald Trump Menang, IHSG Sesi Siang Anjlok

Reporter

Rabu, 9 November 2016 13:37 WIB

Sejumlah pendukung calon Presiden Amerika Serikat dari partai Republik, Donald Trump bergembira saat menyaksikan secara langsung proses penghitungan suara pemilihan umum Presiden AS di Australia, 9 November 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 9 November 2016, sementara berakhir di zona merah. Indeks harga saham terkoreksi cukup dalam, yakni 112,48 poin atau 2,1 persen ke level 5.358,20.

Penurunan IHSG tersebut merupakan bentuk respons pasar terhadap kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton dalam perhitungan cepat pemilihan presiden di Amerika Serikat. Padahal sebelumnya pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 7,34 poin atau 0,13 persen ke level 5.478,03.

Berdasarkan pantauan di RTI Business, dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek, sebanyak 56 saham menguat, 235 saham melemah, 68 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan.

Baca: Pemilu AS: Rebut Ohio & Florida, Trump di Ambang Kemenangan

Sepuluh indeks sektoral di Bursa Efek semuanya kompak melemah dengan rata-rata koreksi mencapai 2 persen. Koreksi terdalam menimpa sektor pertambangan, yakni 2,8 persen, disusul sektor manufaktur yang turun 2,3 persen serta sektor aneka industri dan konsumer yang kompak terkoreksi 2,2 persen.

Menurut analis ekonomi dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, penurunan IHSG merupakan aksi yang secara langsung merespons pemilihan presiden di Amerika Serikat. Menurut Reza, ketika hasil pemilu Trump lebih unggul daripada Clinton, pasar menganggapnya sebagai sentimen negatif.

"Kalau memang merespons positif, pasti begitu Trump menang IHSG akan menguat seperti kemarin, saat Hillary diperkirakan menang," ujar Reza kepada Tempo, Rabu, 9 November 2016.

Baca: Pemilu AS: Astronot Ikut Memilih Saat 400 Km di Atas Bumi

Menurut Reza, biasanya, skenario pasar akan langsung merespons apa momentum negatif yang mereka lihat. Artinya, ketika Trump lebih unggul daripada Clinton, hal tersebut membuat pasar anjlok.

"Pasar melihat, apabila Amerika dipimpin Hillary, itu akan lebih detail implementasinya. Market lebih suka dengan kepastian. Mereka merespons positif jika Hillary memenangi pemilu," ucap Reza.

Reza melihat pelemahan indeks di pasar bisa jadi akan berlangsung hingga Desember mendatang, kecuali ada asumsi sentimen positif lain yang menggantikan sentimen negatif ini. "Kalau, misal, ada indikasi kabinet lebih baik, ini bisa jadi indikasi berikutnya, apakah pasar naik, apa justru tambah anjlok."

DESTRIANITA KUSUMASTUTI

Baca juga:
Laporkan Ahok, Sang Mantan Biarawati Punya Alasan Ini
Pemilu AS: Trump Unggul Sementara, Begini Reaksi Jokowi
Dinilai Menghasut Makar, Fahri Hamzah Dilaporkan ke Polisi

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

5 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

6 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

8 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

8 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

9 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

12 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

14 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

14 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya