Proyek Mangkrak, Luhut: Cadangan Listrik Masih Ada  

Reporter

Rabu, 2 November 2016 16:36 WIB

Menko Maritim yang juga pejabat lama Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berjabat tangan dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) dalam acara serah terima jabatan (sertijab) di Jakarta, 17 Oktober 2016. Ignasius Jonan resmi menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin jajaran Kementerian ESDM. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tak masalah sejumlah proyek pembangkit listrik mengalami keterlambatan penyelesaian. Bagi dia, yang penting jangan sampai Indonesia tak memiliki cadangan listrik.

"Ya tidak apa-apa, tidak masalah itu, yang penting jangan sampai cadangan listrik tidak ada," kata Luhut saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2016.

Luhut menambahkan, Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) sudah melakukan audit. Dari hasil audit itu, diketahui hanya sekitar 10 ribu megawatt yang sudah hampir pasti selesai pada 2019, dari keseluruhan yang dicanangkan adalah 35 ribu megawatt.

Namun kata Luhut, ada 9.000 megawatt yang pada 2019 masuk ke tahap under construction. Dia melihat maksimal 2019 sudah masuk dalam tahap commercial on date (COD), sebesar 16-17 ribu megawatt. "Tapi kami masih audit ulang, angkanya dekat-dekat 16-17 ribu megawatt."

Kemudian Luhut juga ditanyai mengenai wacana pencabutan subsidi listrik 900 VA. Dia menjawab kalau pengguna daya 900 VA adalah masyarakat menengah ke atas, sebenarnya tak perlu mendapatkan subsidi. "Yang disubsidi orang-orang miskin saja."

Diketahui alokasi dana untuk subsidi yang diatur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 mengalami penurunan dibanding dalam APBN Perubahan 2016. Dalam APBN 2017, dana untuk subsidi sebesar Rp 160,1 triliun dan alokasi di APBN-P 2016 sebesar Rp 177,7 triliun.

Pemotongan anggaran subsidi terbesar terjadi di pos subsidi energi. Adapun subsidi energi di APBN-P 2016 sebesar Rp 94,35 triliun atau menurun Rp 17 triliun menjadi Rp 77,3 triliun dalam APBN 2017 yang baru saja disahkan.

Untuk subsidi listrik, anggarannya juga berkurang Rp 5,65 triliun menjadi Rp 45 triliun. Karena itulah, pemerintah berencana menertibkan pelanggan listrik yang dianggap sudah tak layak menerima subsidi. Ini akan dilakukan pemerintah melalui PT PLN (Persero).

DIKO OKTARA

Berita terkait

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

19 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

49 hari lalu

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

23 Januari 2024

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.

Baca Selengkapnya

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

20 Desember 2023

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

1 Desember 2023

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

21 November 2023

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

16 November 2023

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

14 November 2023

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya