BI: Kredit Perbankan September 2016 Tumbuh 6,4 Persen  

Reporter

Selasa, 1 November 2016 07:21 WIB

Uang rupiah yang akan dikirimkan ke sejumlah bank di Surabaya di kantor Bank Indonesia, Surabaya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melaporkan perbankan pada September 2016 menyalurkan kredit sebesar Rp 4.243,9 triliun atau tumbuh 6,4 persen, lebih lambat dibanding pertumbuhan tahunan pada Agustus yang sebesar 6,8 persen (year on year/yoy).

Kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI) dari perbankan masih melambat, yakni masing-masing hanya tumbuh sebesar 4,1 persen secara tahunan (yoy) dan 9,3 persen (yoy) pada September 2016, tulis laporan analisis uang beredar dalam arti luas (M2) BI yang diumumkan Senin, 1 November 2016, dikutip di Teluk Benoa, Bali.

"Perlambatan KMK utamanya pada industri pengolahan dan keuangan, real estate, dan jasa perusahaan. Sedangkan KI melambat pada sektor industri pengolahan serta perdagangan, hotel, dan restoran," demikian dituliskan BI.

Terus melambatnya pertumbuhan kredit bank juga menjadi salah satu penyebab lambannya pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2). Uang beredar dalam arti luas pada September tercatat sebesar 5,1 persen (yoy), terjun bebas dari Agustus 2016 yang sebesar 7,8 persen (yoy).

Selain lambatnya penyaluran kredit bank, BI melihat terjadi kelesuan perputaran uang dalam arti luas karena kontraksi operasi keuangan pemerintah pusat. BI menyatakan simpanan pemerintah pusat di BI tumbuh 55,6 persen (yoy), berkebalikan dengan bulan sebelumnya yang turun sebesar -0,5 persen (yoy). Namun menggelembungnya dana pemerintah tersebut juga karena penerimaan dana tebusan dari program amnesti pajak.

Di sisi lain, BI melihat efisiensi suku bunga bank terus berjalan. Indikasinya, suku bunga kredit dan simpanan perbankan kembali turun pada September 2016, meskipun besaran penurunannya belum terlalu signifikan.

Suku bunga kredit pada September 2016 turun menjadi 12,23 persen dari 12,31 persen pada Agustus 2016.

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan masing-masing turun dari 6,67 persen, 6,94 persen, 7,41 persen, dan 7,74 persen pada Agustus 2016 menjadi 6,63 persen, 6,84 persen, 7,31 persen, dan 7,66 persen pada September 2016.

ANTARA

Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

19 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

23 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

1 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya