BEI: Kenaikan Harga Saham 6 Anak Usaha Bakrie Masih Wajar

Reporter

Jumat, 28 Oktober 2016 18:31 WIB

Saham anak usaha Bakrie masuk dalam jajaran saham terbaik yang diperdagangkan dari sisi volume, nilai, dan frekuensi transaksi saham pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, 28 Oktober 2016. (Sumber: Bursa Efek Indonesia)

TEMPO.CO, Jakarta - Enam anak usaha Grup Bakrie yang selama ini berada di level harga terendah, atau dikenal sebagai saham gocap mulai menunjukkan peningkatan pada Oktober ini. Saham-saham itu kembali diperdagangkan investor di Bursa Efek. Karena dominasi perdagangan saham anak usaha Bakrie pula kemarin BEI meraih rekor frekuensi dan volume transaksi tertinggi sejak BEI (dulu Bursa Efek Jakarta) berdiri pada 13 Juli 1992.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Anggota Bursa Efek Indonesia Hamdi Hassyarbaini mengatakan, kenaikan aktivitas saham dari beberapa anak usaha Bakrie dari sisi volume, value dan frekuensi transaksi masih dalam batas wajar.

Menurut Hamdi, semakin banyak saham yang aktif diperdagangkan di Bursa maka akan memberi dampak positif bagi bursa, karena semakin banyak investor yang membeli saham. “Kenapa mengganggu (kalau saham Bakrie banyak dibeli)? Kami justru ingin banyak yang beli saham. Orang kan banyak membeli saham karena melihat prospek, bukan hanya karena latar belakang aja,” ujar Hamdi Hassyarbaini di Bursa Efek Indonesia, Jumat, 28 Oktober 2016.

Hamdi menambahkan, meski transaksi saham anak usaha Bakrie mengalami peningkatan, BEI akan tetap melakukan pengawasan transaksi. Karena itu investor tidak perlu khawatir apabila ia berinvestasi di saham tersebut selama bursa belum mengeluarkan pengumuman Unusual Market Activity (UMA) ataupun Suspensi atas saham-saham tersebut.

“Kalau aktivitas kenaikan harga di luar kebiasaan pasti akan masuk radar bursa. Tapi tadi saya katakan, transaksi perdagangan banyak sih bursa senang saja, asal itu dilakukan secara wajar,” ucap Hamdi.

Pada perdagangan kemarin, enam anak usaha Bakrie yakni PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), dan PT Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) Tbk, dan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) masuk dalam 10 besar terbaik saham yang diperdagangkan di Bursa Efek dari sisi volume transaksi, nilai transaksi dan frekuensi transaksi perdagangan. Hal tersebut akhirnya membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat rekor terbarunya.

Berdasarkan siaran resmi BEI, pada perdagangan kemarin total frekuensi perdagangan saham yang terjadi di BEI tercatat sebesar 428.640 kali transaksi, dengan rekor tertinggi sebelumnya tercatat pada 13 Juli 2016 sebesar 376.777 kali transaksi.

Rekor total volume perdagangan saham yang tercipta juga tercatat sebesar 39,04 miliar unit saham dengan rekor tertinggi sebelumnya pada 8 April 2011 sebesar 29,83 miliar unit saham. Selain itu, jumlah investor aktif yang melakukan transaksi saham juga mencapai rekor yakni sebanyak 38.734 investor. Rekor sebelumnya tercatat pada 9 Agustus 2016 dengan jumlah 35.455 investor.

Nilai transaksi perdagangan juga naik sebesar Rp 9 triliun, melampaui rata-rata nilai transaksi harian di tahun ini sebesar Rp 6,54 triliun. Analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, nilai perdagangan tersebut naik karena andil dari aktivitas perdagangan anak usaha Bakrie. “Volume perdagangan kemarin melonjak terutama ditopang aksi beli spekulatif atas saham Grup Bakrie,” ujar David Sutyanto dalam pesan tertulisnya hari ini.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya