Ini Alasan Cina Selalu Masuk Lima Besar Investor Indonesia

Reporter

Kamis, 27 Oktober 2016 17:59 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Cina selalu masuk dalam daftar lima besar negara yang menanamkan modal paling banyak ke Indonesia.
"Cina konsisten masuk lima besar sekarang," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis dalam paparan di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2016.

Sepanjang triwulan ketiga 2016 atau Juli-September 2016, lima besar negara asal penanaman modal asing (PMA) yakni Singapura (US$ 2,2 miliar, Jepang (US$ 1,6 miliar, Cina (US$ 600 juta, British Virgin Islands (US$ 500 juta) dan Belanda (US$ 500 juta).

Adapun sepanjang periode Januari-September 2016, lima besar negara asal PMA yakni Singapura, Jepang, Cina, Hong Kong, dan Belanda. "Kalau Cina dan Hong Kong ini digabung nilainya masih tetap kalah dari Jepang, tapi mereka konsisten masuk lima besar," katanya.

Dalam catatan BKPM, Cina baru masuk daftar negara teratas yang menanamkan modal ke Indonesia pada 2016. Sejak 2011, negara yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia adalah Singapura, Jepang, Korea Selatan, Belanda, Malaysia, Inggris dan Amerika Serikat.

Namun, posisi negara-negara itu tergeser Cina dan Hong Kong yang belakangan gencar berinvestasi di Tanah Air, terutama di sektor industri pengolahan. Sebelumnya, BKPM mencatat realisasi investasi pada triwulan ketiga 2016 mencapai Rp 155,3 triliun, naik 10,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 140,3 triliun.

Capaian tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 55,6 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 99,7 triliun. Secara kumulatif atau sepanjang Januari-September 2016, realisasi investasi total mencapai Rp 453,4 triliun, naik 13,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 400 triliun.

"Capaian ini sekitar 76,2 persen dari target realisasi investasi 2016 sebesar Rp594,8 triliun. Kami optimistis kegiatan investasi akan semakin meningkat," ujar Azhar.


ANTARA

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

13 menit lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya