Subsidi Turun, Menkeu Fokus pada Penyaluran Tepat Sasaran

Reporter

Kamis, 27 Oktober 2016 16:47 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pencapaian realisasi dan evaluasi program pengampunan pajak periode pertama di Kementerian Keuangan, Jakarta, 14 Oktober 2016. Periode I program pengampunan pajak harta terdeklarasi mencapai Rp3.826,81 triliun. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penyaluran dana subsidi tahun depan diarahkan untuk lebih tepat sasaran. "Dengan penurunan dana subsidi dibanding tahun lalu, kami akan lebih fokus pada targetnya," kata dia di kantornya, Kamis, 27 Oktober 2016.

Sri Mulyani mengaku sudah merancang strategi khusus penyaluran subsidi agar tak kembali meleset. Pemerintah akan mencatat jumlah penerima subsidi dan merancang skema pemberiannya.

Khusus subsidi listrik, pemerintah menyiapkan Rp 45 triliun untuk rumah tangga miskin (RTM). Dana tersebut akan dibagikan kepada 19,5 juta konsumen listrik berdaya 450 VA dan 4 juta konsumen 900 VA.

Bagi rumah tangga mampu yang selama ini menggunakan subsidi 900 VA, Sri Mulyani mengatakan akan ada kenaikan tarif bertahap. "Disesuaikan tiga kali per dua bulan," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

Untuk subsidi elpiji 3 kilogram, pemerintah akan menyiapkan dana Rp 32,3 triliun. Dana tersebut akan disalurkan kepada 26 juta RTM dan 2,3 usaha kecil-menengah (UKM) dengan pola distribusi tertutup. "Ditargetkan berdasarkan nama dan alamat dan bertahap," tuturnya.

Baca: Soal Lahan Mandalika, Luhut: Pemerintah Tak Bisa Diteror

Adapun untuk memastikan subsidi pangan tepat sasaran, pemerintah mengganti penyaluran dana. Subsidi akan secara bertahap dikonversi dari subsidi pangan/beras sejahtera (rastra) menjadi bantuan nontunai atau voucher. Voucher tersebut akan diberikan kepada 14,3 juta warga miskin. Teknik penyaluran tersebut akan diuji coba di 44 kota.

Untuk pupuk dan benih, Sri Mulyani memastikan petani bisa mendapatkan subsidi tersebut. Pasalnya, selama ini justru petani tak kebagian. Subsidi pupuk yang disiapkan sebanyak 9,5 juta ton. Sedangkan untuk benih padi dan kedelai disiapkan senilai Rp 1,3 triliun.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017, pemerintah menyiapkan dana subsidi Rp 160,1 triliun. Jumlahnya menurun dibanding pagu tahun ini yang sebesar Rp 177,7 triliun.

Subsidi energi disiapkan sebesar Rp 77,3 triliun. Dana tersebut dibagi untuk subsidi bahan bakar minyak dan elpiji 3 kilogram sebesar Rp 32,3 triliun dan subsidi listrik Rp 44,9 triliun.

Simak: Bank Dunia: Ekonomi Indonesia Membaik Sesuai Target

Adapun subsidi non-energi disiapkan sebesar Rp 82,7 triliun. Subsidi tersebut terdiri atas subsidi pangan mendapat dana Rp 19,7 triliun; pupuk Rp 31,1 triliun; benih Rp 1,2 triliun; pajak Rp 10,3 triliun; bunga kredit Rp 15,9 triliun; dan public service obligation (PSO) Rp 4,3 triliun.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

11 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

3 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya