TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah melemah ke level terendah dalam sepekan terakhir karena spekulasi bahwa Rusia tidak akan bergabung dengan OPEC untuk mengekang pasokan dan analis memprediksi stok minyak AS naik.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2016 tergelincir 1,1% atau 0,56 poin ke level US$49,96 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan terendah sejak 17 Oktober 2016.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Desember melemah 0,67 poin ke US$50,79 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Seperti dilansir Bloomberg, Utusan Rusia untuk OPEC, Vladimir Voronkov, mengatakan penurunan produksi bukan menjadi pilihan Rusia. OPEC sebelumnya menginginkan Rusia untuk bergabung dalam mengendalikan pasokan untuk menopang.
Pasokan minyak mentah diperkirakan naik 2 juta barel dalam survei Bloomberg sebelum rilis data Badan Administrasi Energi AS hari ini.
"Pernyataan-pernyataan yang berkaitan mengenai perjanjian produksi masih bermunculan di pasar minyak," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, seperti dilansir Bloomberg.
"Pernyataan Rusia ini muncul setelah Irak sebelumnya menegaskan bahwa mereka tidak akan memangkas produksi," katanya.
Minyak berfluktuasi pada kisaran US$50 per barel di tengah ketidakpastian tentang apakah OPEC dapat menerapkan kesepakatan untuk memangkas produksi dalam pertemuan November mendatang.
Komite OPEC akan mengadakan pertemuan pekan ini untuk mencoba menyelesaikan perbedaan atas kuota produksi masing-masing anggota.
BISNIS.COM
Berita terkait
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
2 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaEkskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak
9 hari lalu
Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel
9 hari lalu
Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram
10 hari lalu
Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaAnalis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar
10 hari lalu
Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru
5 Januari 2024
Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?
21 Juni 2023
Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?
7 Juni 2023
Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang
6 Juni 2023
Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.
Baca Selengkapnya