Australia Cemas Indonesia Biakkan Sapi Impor

Reporter

Selasa, 25 Oktober 2016 11:34 WIB

Pekerja tengah memasukkan sapi impor kedalam sebuah truk usai tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 2 September 2015. Pemerintah akan mengimpor sapi potong dari Australia sebanyak 50.000 ekor yang dikirim secara bertahap. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan eksportir sapi Australia menyatakan kecemasan mereka atas usulan peraturan perdagangan baru Indonesia yang akan menggunakan sapi impor Australia untuk pembiakan. Demikian laporan media pada Senin, 25 Oktober 2016.

Awal pekan ini, perwakilan Australia terbang ke Jakarta untuk membicarakan tentang aturan baru, yang diusulkan oleh Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita bulan lalu. Berdasarkan peraturan baru, importir sapi hidup Indonesia harus menggunakan satu dari setiap enam sapi guna pembiakan atau pembibitan (sapi indukan).

Eksportir Australia percaya langkah itu bisa mengancam kelangsungan industri peternakan sapi dalam jangka panjang, karena Indonesia adalah salah satu pasar ekspor sapi hidup utama Australia.

Baca: Go-Jek Akuisisi Perusahaan E-Payment, PonselPay

Meat & Livestock Australia Limited (MLA) mengatakan dalam sebuah pernyataannya bulan lalu tidak ada sapi yang diekspor ke Indonesia pada September, karena negosiasi seputar aturan pembiakan.

Meat & Livestock Australia Limited (MLA) adalah organisasi pemasaran, riset, dan pengembangan industri daging merah dan hewan ternak Australia.

Sementara itu, Ketua Dewan Eksportir Ternak Australia Simon Crean telah bertemu dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam upaya untuk mengatasi masalah tersebut sebelum Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi Australia bulan depan.

"Mendapat kesempatan untuk menghabiskan waktu di Indonesia minggu ini telah membangkitkan keyakinan saya ekspor sapi feeder dan sapi breeder (indukan) dari Australia ke Indonesia memiliki masa depan yang berkelanjutan secara ekonomis dan saling menguntungkan," Cream mengatakan kepada Fairfax Media, Senin, 24 Oktober 2016.

Menteri Perdagangan Steve Ciobo menambahkan pertemuan antara Crean dan Lukita adalah "bagian penting" dari percakapan tentang keterlibatan industri antara kedua negara.

Berita itu adalah yang terbaru dalam deretan panjang kontroversi yang merundung hubungan perdagangan bilateral antara Australia dan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Simak: Pengguna Internet Indonesia Doyan Belanja Online

Pada 2011, Australia menghentikan ekspor ternak hidup setelah diketahui bahwa rumah pemotongan hewan diduga melakukan penganiayaan terhadap ternak, sedangkan pada 2015, Indonesia secara drastis mengurangi jumlah impor sapi hidup - mengancam kehidupan eksportir Australia.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan pada Selasa bahwa ia juga akan mengunjungi Indonesia akhir pekan ini, dalam upaya untuk "memajukan hubungan Australia dengan salah satu mitra ekonomi dan keamanan kami yang paling penting."

Bishop, yang akan mengunjungi Jakarta dan Bali pada 26-28 Oktober, mengatakan pertemuan dengan para menteri senior Indonesia akan memajukan dialog tentang isu-isu strategis utama yang dihadapi kawasan itu.

"Saya akan berpartisipasi dalam Pertemuan 2+2 Menteri Luar Negeri dan Pertahanan" tahunan, bersama dengan rekan saya, Menteri Pertahanan Marise Payne, dan rekan-rekan kami di Indonesia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu," kata Bishop dalam sebuah pernyataan.

Baca: IHSG Dibuka Menguat 14,32 Poin ke Level 5.435,31

"Pertemuan 2+2 adalah forum utama untuk memajukan dialog strategis dan kerja sama dengan Indonesia. Tahun ini kami akan fokus pada memajukan kerja sama kami untuk memerangi terorisme dan kekerasan ekstremisme serta meningkatkan kerja sama maritim."

Menurut Bishop, dia juga akan mewakili Australia di Pertemuan Para Menteri Dewan "Indian Ocean Rim Association (IORA)" di Bali. "Ini satu-satunya pertemuan tingkat menteri yang menyatukan hampir dua miliar orang yang hidup di negara-negara Samudera Hindia. Hal ini memainkan bagian penting dalam peran stabilitas dan kemakmuran wilayah kami."

BISNIS.COM

Berita terkait

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

5 jam lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

19 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

22 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

22 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

2 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya