BI: Obligasi Korporasi Melonjak di Akhir Tahun  

Senin, 24 Oktober 2016 21:31 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan obligasi korporasi meningkat Rp 80 triliun sampai Agustus-September 2016. Ia memperkirakan angka ini bisa meningkat di akhir tahun ini. "Sampai akhir tahun, bisa sampai Rp 120 triliun," ucap Agus saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin, 24 Oktober 2016.

Agus berujar, ada pertumbuhan instrumen pasar modal, seperti obligasi korporasi, saat posisi kredit menurun. "Jadi instrumennya berbeda. Kredit turun, instrumen pasar modal meningkat. Ini menunjukkan dinamika Indonesia," tuturnya.

Selama ini, menurut Agus, ada sorotan pertumbuhan kredit yang rendah, dan ini terjadi berturut-turut sejak Juli hingga September 2016. Bahkan pertumbuhan kredit secara year-to-date mungkin hanya 2,2 persen saat ini.

Pertumbuhan kredit yang rendah ini dalam banyak hal disebabkan oleh ekonomi dunia yang juga sedang melemah. Perekonomian dunia yang sedang melemah ini menyebabkan perbankan mulai berhati-hati karena non-performing loan (NPL) yang meningkat.

Adapun Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad mengatakan, per Agustus 2016, NPL perbankan berada pada angka 3,22 persen untuk gross dan 1,4 persen untuk nett. Pertumbuhan ini dianggap oleh Muliaman masih relatif stabil. "Kami minta bank-bank mengantisipasi dan memitigasi risiko-risiko yang muncul karena NPL ini."

Dengan begitu, Muliaman melihat angka 3,22 persen itu didukung oleh cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang dimiliki bank secara umum, sehingga membentuk nett NPL sebesar 1,4 persen. "Ini masih dalam normal, di bawah 5 persen seperti yang sering kami jadikan benchmark untuk jadi perhatian kami."

DIKO OKTARA




Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

21 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya