Bombardier Akan Rumahkan 7.500 Pegawai  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 23 Oktober 2016 14:59 WIB

Kepala pesawat Bombardier CSeries saat diperkenalkan secara luas dalam Singapura Airshow di Changi, 18 Februari 2016. Bombardier CSeries awalnya bernama C110 dan C130 dimana kehadirannya guna menyaingi Boeing 737, Airbus A320, dan Embraer 195. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen pesawat dan kereta asal Kanada, Bombardier, mengumumkan pemangkasan jumlah pegawai untuk kedua kalinya sepanjang 2016. Pemutusan hubungan kerja (PHK) akan dilakukan terhadap 7.500 pegawai.

CEO Bombardier Alain Bellemare menyatakan pihaknya mengambil upaya ini karena ingin menyelamatkan perusahaan. Dengan melakukan pengurangan jumlah pegawai, Bombardier menyatakan bisa merampingkan operasional administratif dan non-produksi serta bisa melakukan reorganisasi terhadap kegiatan perancangan, permesinan, dan manufaktur.

"Kami memahami bahwa ini adalah keputusan yang sulit. Namun yang terjadi pada akhirnya adalah perusahaan yang lebih ramping dan kuat," kata Bellemare, seperti dilansir BBC, Sabtu, 22 Oktober 2016, waktu setempat.

Pemangkasan jumlah pegawai ini akan memakan biaya restrukturisasi sebesar US$ 225-275 juta pada kuartal keempat 2016 dan 2017.

Terkait dengan alasan pemangkasan jumlah pegawai, Bombardier menyatakan terlalu banyak lokasi pabrik yang memproduksi komponen serupa. Dalam perampingan kali ini, dua pertiga jumlah pegawai yang terkena PHK berasal dari divisi kereta api, yakni Bombardier Transportation.

Sebelumnya, pada Februari 2016, Bombardier telah merumahkan 7.000 pegawai. Hampir separuh dari jumlah pegawai yang terkena PHK berasal dari divisi kereta api, yang menyerap banyak tenaga kerja di Eropa.

Saat ini, Bombardier memiliki pabrik yang cukup besar di Irlandia Utara. Ada sekitar 6.000 pegawai Bombardier di sana. Bahkan bisnis tersebut menyumbang 10 persen ekspor manufaktur Irlandia Utara. Di sana, Bombardier memproduksi struktur-struktur utama pesawat, termasuk sayap pesawat.

Adapun di Inggris, Bombardier memiliki sekitar 3.500 pegawai yang bekerja di delapan pabrik serta 23 lokasi layanan, termasuk di Crewe, Plymouth, Derby, dan Burton.

BBC | PINGIT ARIA










Berita terkait

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

6 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

7 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

7 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

7 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

7 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

10 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

10 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

10 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

18 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

20 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya