Bongkar Sindikat Pencurian Ikan Lebih Sulit dari Narkoba

Reporter

Jumat, 21 Oktober 2016 07:57 WIB

Kapal nelayan Han Tan Cou 19038 berbendera Cina yang memasuki perairan Indonesia di Natuna, Kepulauan Riau, Jumat, 17 Juni 2016. TNI AL menangkap kapal Han Tan Cou karena terdeteksi menangkap ikan secara ilegal. ANTARA/HO/Dispen Koarmabar

TEMPO.CO, Depok - Membongkar sindikat perdagangan narkoba dunia dinilai lebih mudah dari pada mengungkap pencurian ikan di Indonesia. Bahkan, belum satu pun sindikat pencurian ikan global bisa ditangkap di Indonesia.

Hal itu dikemukakan Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian koordinator Kemaritiman Arief Havas Oegroseno dalam diskusi penegakan hukum pada penangkapan ikan ilegal oleh kapal asing di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Kamis, 20 Oktober 2016. "Meski nilainya sudah cukup tinggi, pencurian ikan global di Indonesia belum ada yang tertangkap," kata Arief.

Ia menuturkan, jaringan pencuri ikan global merupakan sindikat yang cukup rapih dalam menjalankan bisnisnya. Bahkan, sindikat pencuri ikan global berada di lintas negara sehingga sulit terlacak.

Arief mencontohkan sindikat pencurian ikan ini sulit terlacak karena dalam menjalankan bisnisnya, jaringan pencuri ikan global membeli kapal di negara A. Setelah itu, kapal akan diberi bendera negara B, dan mencuri di laut lepas negara C.

Sedangkan, produksi ikan curian di negara H, dan hasil penjual di negara Z. Jadi, kata Arief, sulit sindikat mereka untuk terbongkar. "Sindikat Internasional yang tertangkap baru kapten kapal dan anak buahnya. Sedangkan, jaringannya sampai sekarang belum terungkap."

Peredaran narkoba di suatu negara, menurutnya, lebih mudah terlacak. Sebab, jika ada pengguna yang ditangkap, polisi langsung menyita barangnya. Lalu, polisi tinggal mencari pengedar dan naik ke distributornya. Dari distributor tinggal mencari bosnya. "Jaringan peredaran narkoba kelihatan. Sedangkan pencurian ikan tidak. Narkoba banyak masyarakat yang tidak simpati," ujar Arief.

Indonesia, menurut Arief, telah berupaya bekerja sama mengungkap sindikat internasional pencuri ikan dengan interpol. Bahkan, Indonesia juga telah berkoordinasi dengan penyidik tingkal global, untuk mengungkap jaringan mereka. "Salah satu cara memang hanya dengan kerjasama ke interpol. Tapi, belum terungkap sampai sekarang," ujarnya.

Arief menuturkan Indonesia pernah menangkap jaringan kapal yang tergabung dalam delapan bandit. Jaringan delapan bandit merupakan delapan kapal yang jaringan pencurinnya cukup luas.

Kapal yang ditangkap bernama Kun Lun, yang mempunyai berbagai macam bendera berbagai negara, dan luas sekali wilayah operasinya. Tapi, sindikat internasionalnya belum tertangkap. "Padahal menurut catatan Kementrian Kelautan dan Perikanan kerugian karena ilegal fihsing di Indonesia mencapi lebih dari 20 miliar US dollar,"katanya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

KKP Tangkap Enam Kapal Illegal Fishing Berbendera Vietnam dan Filipina di Laut Natuna dan Sulawesi

8 April 2023

KKP Tangkap Enam Kapal Illegal Fishing Berbendera Vietnam dan Filipina di Laut Natuna dan Sulawesi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap enam kapal ikan asing yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tenggelamkan! dan 5 Pernyataan Terviral Susi Pudjiastuti Saat Menjabat Menteri

15 Januari 2023

Tenggelamkan! dan 5 Pernyataan Terviral Susi Pudjiastuti Saat Menjabat Menteri

Kala menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja 2014-2019 Susi Pudjiastuti kerap melontarkan kalimat kontroversial, terviral Tenggelamkan!

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Genap Berusia 58 Tahun, Kabar Terkininya?

15 Januari 2023

Susi Pudjiastuti Genap Berusia 58 Tahun, Kabar Terkininya?

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kelahiran 15 Januari 1965, ini kini aktif sebagai Ketua Pandu Laut Nusantara.

Baca Selengkapnya

KKP Minta Dukungan Kabareskrim Tindak Penyelundupan Ikan

18 Maret 2021

KKP Minta Dukungan Kabareskrim Tindak Penyelundupan Ikan

KKP meminta dukungan Polri, khususnya di lapangan terkait pengamanan dan penegakan hukum termasuk menindak kasus penyelundupan ikan ilegal dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

KKP Ringkus Dua Kapal Asing Pencuri Ikan di Laut Natuna

22 Agustus 2020

KKP Ringkus Dua Kapal Asing Pencuri Ikan di Laut Natuna

Dua kapal asing berbendera Vietnam diringkus KKP di laut Natuna.

Baca Selengkapnya

Hibah Kapal Asing, Bupati Natuna: Tak Semua Nelayan Bisa Gunakan

24 November 2019

Hibah Kapal Asing, Bupati Natuna: Tak Semua Nelayan Bisa Gunakan

Bupati Natuna Hamid Rizal menyatakan kebijakan KKP yang ingin menghibahkan kapal asing pencuri ikan tidak cocok diterapkan di wilayahnya

Baca Selengkapnya

Edhy Prabowo: Nelayan Melanggar, Jangan Langsung Dipidana

13 November 2019

Edhy Prabowo: Nelayan Melanggar, Jangan Langsung Dipidana

"Saya meminta petugas PSDKP ikut membela nelayan jangan sampai memusuhi nelayan," kata Edhy Prabowo.

Baca Selengkapnya

Halau Kapal Asing Pencuri Ikan, Edhy Minta Bantuan Pengusaha

9 November 2019

Halau Kapal Asing Pencuri Ikan, Edhy Minta Bantuan Pengusaha

"Jadi di laut Bapak bantu jadi mata telinganya kita," kata Menteri Edhy meminta bantuan pengusaha ikut melaporkan kapal asing pencuri ikan ke KKP.

Baca Selengkapnya

Kuartal III 2019, Produksi Perikanan Tangkap Naik 17 Persen

4 November 2019

Kuartal III 2019, Produksi Perikanan Tangkap Naik 17 Persen

Produksi perikanan tangkap mencatatkan kenaikan pada kuartal III/2019.

Baca Selengkapnya

Salam Perpisahan, Susi Pudjiastuti Minta Perangi Illegal Fishing

18 Oktober 2019

Salam Perpisahan, Susi Pudjiastuti Minta Perangi Illegal Fishing

Tinggal dua hari lagi Susi Pudjiastuti menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan.

Baca Selengkapnya