TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas pada perdagangan hari ini, Kamis, 20 Oktober 2016. Analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto mengatakan sentimen pasar akan dipengaruhi rilis laba kuartal III sejumlah emiten menjelang akhir Oktober dan kenaikan harga komoditas energi.
Pada Rabu malam, harga minyak mentah di AS naik 2,6 persen di US$ 51,60 per barel setelah data cadangan minyak di AS drop di bawah perkiraan. Sebelumnya, cadangan minyak AS diperkirakan naik.
Dari sisi makro, pasar juga masih menanti data pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal III yang diperkirakan berkisar 4,9 persen - 5,1 persen. "IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.380 dan resisten di 5.450, berpeluang rebound terbatas," ucap David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Kamis, 20 Oktober 2016.
Pada perdagangan kemarin IHSG gagal melanjutkan tren penguatannya. Setelah tiga hari perdagangan berturut-turut menguat, IHSG kemarin tutup di teritori negatif melemah 20,76 poin (0,38 persen) di 5409,28. Koreksi IHSG terutama dipicu aksi jual atas sejumlah saham unggulan seperti Telekomunkasi Indonesia Tbk (TLKM) dan Astra International Tbk (ASII).
David menjelaskan, aksi beli selektif masih mendominasi saham-saham tambang batubara menyusul kenaikan harga komoditasnya. Perdagangan saham kemarin, kata dia, dipengaruhi sentimen pasar Asia. "Terutama merespon bervariasinya data Cina yang keluar," katanya.
Angka produksi industri periode September di Cina tumbuh melambat hanya 6,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di bawah perkiraan 6,4 persen. Pada Agustus, pertumbuhan angka produksi sebesar 6,3 persen. "Ini meningkatkan kembali kekhawatiran atas perlambatan ekonomi China," ucap David.
Sementara di bursa saham Amerika Serikat(AS) Wall Street tadi malam berhasil melanjutkan penguatannya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,22 persen di angka 18.202,62 dan 2.144,29.
Penguatan di Wall Street terutama didorong oleh sentimen rilis laba sejumlah emiten yang tumbuh di atas perkiraan, kenaikan harga minyak mentah, dan indikator ekonomi AS yang dikeluarkan bank sentral AS (The Fed) yang menunjukkan perekonomian bergerak positif.
DESTRIANITA
Berita terkait
IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
13 jam lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
4 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
5 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
7 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
7 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
7 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
7 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
11 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
13 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah
13 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Baca Selengkapnya