Tuna dijual di Pasar ikan Towo'e di Tahuna, Sangihe, Sulawesi Utara. TEMPO/Nita Dian
TEMPO.CO, Jakarta - Investor asal Yordania, Iyad Al Shorafa, berkeinginan membeli ikan tuna kelas segar C asal Gorontalo dengan jumlah 25 ton setiap hari.
Al Shorafa termasuk delegasi dagang dari Timur Tengah yang turut dalam program promosi perdagangan internasional Indonesia, yang diinisiasi Kementerian Luar Negeri, sebagai bagian dari Trade Expo Indonesia 2016.
Al Shorafa bertemu langsung dengan mitra bisnis Gorontalo-nya. Selain dia, masih ada lima lagi pebisnis Yordania yang datang ke Indonesia.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Gorontalo, Budianto Sidiki, menjelaskan bahwa Al Shorafa siap bekerja sama dengan koperasi nelayan di Gorontalo, siap membuka pabrik ikan tuna untuk tujuan ekspor ke Yordania.
"Fakta di lapangan, kapasitas produksi dari nelayan di Gorontalo untuk tuna segar kelas C ada di kisaran 5 ton setiap hari," kata Sidiki.
Untuk mencukupkan jumlah yang diminta importir, pemerintah Gorontalo bekerja sama dengan pemerintahan kabupaten dan kota di sana.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
6 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.
