Pakar: Transportasi Aplikasi di Semarang Harus Ikut Peraturan  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 9 Oktober 2016 23:00 WIB

Pengemudi transportasi berbasis aplikasi online yang menamakan diri Komunitas Pengemudi Online saat menggelar demonstrasi di Parkiran MGK Kemayoran, Jakarta, 3 Agustus 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Semarang - Pakar transportasi dan angkutan jalan raya Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno merekomendasikan agar Pemerintah tegas terhadap angkutan umum berbasis aplikasi tehknologi infomasi seperti Go Jek, Go Car, dan sejenisnya. Dia menilai selama ini, Kementerian Perhubungan terlalu sibuk urus transportasi aplikasi, tapi lupa dengan transportasi umum dan konektivitas antarmoda.

“Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kemenhub 2014-2019, hanya ada ada dua isu strategis yang harus dikerjakan Kemenhub, yakni membangun konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan membangun transportasi massal perkotaan,” kata Djoko Setijowarno, Minggu 9 Oktober 2016.

Djoko menyarankan pemerintah memberi dua pilihan kepada pengelola angkutan taksi aplikasi, yakni mengikuti aturan atau dilarang sama sekali. “Jika tidak mau ikuti aturan yang sudah ada, ya disanksi tegas,” ujarnya.

Dia menyebutkan, kini terdapat sekitar 20 kota di Indonesia yang sudah menghadirkan bus rapid transit (BRT). Namun, hasilnya masih jauh dari harapan sebagai layanan publik. Baru berkutat soal jumlah armada bus dan koridor yang dilayani, belum pada tahap pelayanan sesuai standar pelayanan minimum versi Kemenhub 2015. “Yang terjadi saat ini, BRT rasa angkot, masih gunakan karcis kertas dengan pembayaran langsung sehingga masih ada celah korupsi,” kata dia.

Menurut dia, program BRT yang telah berjalan 10 tahun lebih tidak mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum. “Malah menambah kemacetan kota dengan armada BRT,” ujarnya.

Dia menganalisis, jika akhir 2017 kebijakan angkutan umum belum tercapai, dapat dipastikan program transportasi umum di daerah sebagai program nasional Presiden itu akan gagal. “Itu membuktikan tawaran industri otomotif lebih menggiurkan ketimbang memikirkan kepentingan masyarakat terhadap layanan angkutan umum yang humanis,” pungkasnya.

EDI FAISOL


Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

14 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

15 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

20 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

24 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

25 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya