TEMPO.CO, Jakarta - Nilai rata-rata transaksi harian di Bursa Efek Indonesia dalam sepekan sejak 3 Oktober 2016 menurun signifikan sebesar 27,73 persen menjadi Rp 6,35 triliun dari transaksi pada pekan sebelumnya sebesar Rp 8,79 triliun.
Menurut Kepala Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono, penurunan itu dibarengi penurunan rata-rata volume transaksi harian sebesar 13,81 persen. “Rata-rata volume transaksi harian juga ikut berubah 13,81 persen menjadi 8,16 miliar unit saham dari 9,46 miliar unit saham,” ujar Yulianto dalam pesan tertulisnya, Sabtu, 8 Oktober 2016.
Dibanding pekan sebelumnya, investor asing kini masih melakukan aksi ambil untung dengan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 558 miliar. Meski demikian, pada penutupan perdagangan kemarin, investor asing mulai mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 33,89 triliun.
Di sisi lain, performa indeks harga saham gabungan (IHSG) selama pekan ini menguat tipis sebesar 0,23 persen atau 12,35 poin ke level 5.377,15 dibanding penutupan pada pekan sebelumnya di level 5.364,80. Sejalan dengan penguatan IHSG, kapitalisasi pasar di BEI meningkat 0,27 persen menjadi Rp 5.815,07 triliun dibanding akhir pekan lalu sebesar Rp 5.799,22 triliun.
Rata-rata frekuensi transaksi harian di BEI juga tumbuh 4,61 persen dari 3 Oktober sampai 7 Oktober 2016 menjadi 274,91 ribu kali transaksi. “Meningkat dari pekan sebelumnya sebanyak 262,79 ribu kali transaksi,” tutur Yulianto.
Pekan ini, sebanyak tiga obligasi korporasi mulai dicatatkan di BEI. Obligasi korporasi pertama yang dicatatkan di BEI adalah Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap II Tahun 2016 yang diterbitkan PT Medco Energi Internasional Tbk pada Senin, 2 Oktober 2016, dengan total nilai emisi Rp 1,25 triliun.
Obligasi korporasi kedua adalah Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016 yang diterbitkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Senin yang memiliki total nilai emisi Rp 5 triliun. “Sedangkan pada hari ini, telah dicatatkan Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2016 yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance dengan nilai emisi Rp 500 miliar,” kata Yulianto.
Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di sepanjang tahun ini adalah 55 emisi dari 40 emiten dengan nilai Rp 80,25 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan hari ini telah berjumlah 302 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 292,96 triliun dan US$ 50 juta yang diterbitkan 103 emiten.
Jumlah surat berharga negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 93 seri dengan nilai nominal Rp 1.749,39 triliun dan US$ 1.240 juta serta enam emisi efek beragun aset (EBA) senilai Rp 2,22 triliun.
DESTRIANITA