BI: Cadangan Devisa Naik Jadi US$ 115,7 Miliar

Reporter

Jumat, 7 Oktober 2016 23:00 WIB

Gedung Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi

TEMPO.CO, Jakarta - Cadangan devisa Indonesia bertambah 2,2 miliar dolar AS menjadi 115,7 miliar dolar AS per akhir September 2016, dari jumlah Agustus 2016 yang sebesar 113,5 miliar dolar AS.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat (7 Oktober 2016), mengatakan jumlah cadangan devisa terus menanjak sepanjang tahun, salah satu penyebabnya karena derasnya modal asing masuk ke pasar modal.

Padatnya modal masuk ke Indonesia juga, kata Mirza, karena pergerakkan suku bunga The Federal Reserve, Amerika Serikat, yang sejak beberapa waktu terakhir telah mudah diprediksi.

"Sehingga modal asing masuk ke emerging market. Ketika modal asing masuk, BI juga sekaligus memperkuat cadangan devisanya," ujar Mirza, ketika menanggapi jumlah cadangan devisa yang terus meningkat.

Kepercayaan pelaku pasar juga meningkat, setelah kesuksesan periode pertama amnesti pajak periode pertama kurun Juli-September 2016, yang menghasilkan tebusan Rp97,2 triliun dan reptriasi Rp137 triliun.

Namun, banyaknya modal asing masuk tersebut mayoritas dari pelaku pasar. Dengan kata lain, Mirza belum melihat, peningkatan cadangan devisa karena modal asing masuk dari repatriasi amnesti pajak.

"Yang dari repatriasi amnesti pajak masih kita tunggu. Jadi yang terkait amnesti pajak masih ditunggu realisasinya," ujarnya.

Melalui keterangan tertulis, BI juga menyatakan peningkatan penerimaan cadangan devisa, antara lain karena penerimaan pajak dan devisa migas, dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Kemudian juga hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.

Posisi cadangan devisa hingga akhir September 2016 ini cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat.


ANTARA

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

12 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

22 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya