Alot, Rapat Kerja Komisi XI Soal Privatisasi BUMN Diskors

Senin, 3 Oktober 2016 20:00 WIB

Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjawab pertanyaan wartawan saat Sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, 15 Oktober 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat menggelar rapat kerja mengenai privatisasi empat badan usaha milik negara (BUMN) hari ini, Senin, 3 Oktober 2016. Sejatinya, Komisi BUMN telah menyetujui privatisasi dengan penyertaan modal negara (PMN) bagi keempat BUMN tersebut. Namun, Komisi Keuangan ingin melakukan pendalaman mengenai privatisasi tersebut.

Rapat yang digelar sejak pukul 14.00 tersebut berjalan cukup alot. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ngotot agar pembahasan ditunda dan dilanjutkan maksimal Kamis besok. Mereka beralasan, laporan keuangan yang baru diberikan hari ini oleh keempat BUMN tersebut cukup tebal sehingga membutuhkan waktu untuk mendalami materi itu terlebih dahulu.

Berbeda dengan Fraksi PDIP, Fraksi Partai Golkar mendesak agar keputusan rapat diambil secepatnya. Sikap Fraksi PDIP tersebut didukung oleh Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Bahkan, kedua fraksi tersebut meminta kepada Ketua Komisi Keuangan Melchias Marcus Mekeng agar Komisi Keuangan mengambil keputusan rapat maksimal malam ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat ini meminta Komisi Keuangan agar keputusan diambil malam ini. Dia berujar, pemerintah telah memperkirakan jadwal pencairan dana PMN dan juga jadwal right issue bagi keempat BUMN itu secara seksama.

"Kalau meleset dari tanggal 15 dua hari saja, ke tanggal 17, pasar sudah libur. Perkiraan kami tanggal 15 itu tidak boleh tidak dilewati,” ujar Darmin. Karena itu, Menteri Darmin meminta rapat diskors sekitar 15 menit untuk kemudian mengambil keputusan. “Kalau ini meleset, tidak bisa terjadi right issue," kata Darmin. Mekeng pun memutuskan rapat ini diskors 15 menit.

Pada 24 Agustus lalu, Komisi Badan Usaha Milik Negara DPR menyetujui privatisasi atau right issue terhadap empat BUMN, yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Total rights issue keempat perusahaan tersebut mencapai Rp 14,3 triliun.

Pemerintah akan mengambil sebagian besar saham keempat perusahaan tersebut melalui dana penyertaan modal negara (PMN) yang telah disetujui oleh DPR, yakni sebesar Rp 9 triliun. Pencairan dana PMN bagi Wijaya Karya pada 17 Oktober, Krakatau Steel pada 31 Oktober, Jasa Marga pada 14 November, dan PP pada 18 November.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, perkiraan waktu pencairan dana PMN tersebut telah mempertimbangkan ketentuan protokol pasar modal yang sangat ketat. Adapun untuk right issue, kata dia, Wijaya Karya pada 19 Oktober, Krakatau Steel pada 2 November, Jasa Marga pada 16 November, dan PP pada 30 November.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Komisi X DPR Minta Kemendikbudristek Bentuk Satgas Cegah Perundungan, Ini Alasannya

56 hari lalu

Komisi X DPR Minta Kemendikbudristek Bentuk Satgas Cegah Perundungan, Ini Alasannya

Setelah pembentukan satgas, para pelaku perundungan harus ditindak melalui pemberian sanksi hukum untuk memberikan efek jera.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota Komisi XI DPR Sebut Penerimaan Negara Tak Kuat Topang Proyek Mercusuar, Promo Tiket Wisata Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024

58 hari lalu

Terkini: Anggota Komisi XI DPR Sebut Penerimaan Negara Tak Kuat Topang Proyek Mercusuar, Promo Tiket Wisata Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024

Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati, angkat bicara soal utang pemerintah Indonesia yang mencapai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Capai Rp 8.253 T, Anggota Komisi XI DPR: Ruang Fiskal dan Penerimaan Tak Kuat Menopang Proyek Mercusuar

58 hari lalu

Utang Pemerintah Capai Rp 8.253 T, Anggota Komisi XI DPR: Ruang Fiskal dan Penerimaan Tak Kuat Menopang Proyek Mercusuar

Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati, angkat bicara soal utang pemerintah Indonesia yang mencapai Rp 8.253,09 triliun.

Baca Selengkapnya

Ibas Caleg dengan Perolehan Suara Terbanyak Se-Indonesia, Ini Karier Politik Edhie Baskoro Yudhoyono

25 Februari 2024

Ibas Caleg dengan Perolehan Suara Terbanyak Se-Indonesia, Ini Karier Politik Edhie Baskoro Yudhoyono

Menjadi politikus yang memenangkan banyak suara dalam pemilu ini, bagaimana perjalanan karir politik Ibas?

Baca Selengkapnya

Profil Masinton Pasaribu Anggota Komisi XI DPR dan Kader PDIP yang Ajukan Hak Angket MK

1 November 2023

Profil Masinton Pasaribu Anggota Komisi XI DPR dan Kader PDIP yang Ajukan Hak Angket MK

Kader PDIP yang juga anggota Komisi XI DPR Masinton Pasaribu mengajukan hak angket terhadap MK. Berikut profil aktivis asal Sibolga ini.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua Komisi X DPR Tegaskan Bullying di Sekolah Harus Dicegah

3 Oktober 2023

Wakil Ketua Komisi X DPR Tegaskan Bullying di Sekolah Harus Dicegah

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan perbuatan bullying di sekolah adalah sesuatu yang berbahaya dan harus dicegah.

Baca Selengkapnya

Komisi XI DPR Setujui Penyesuaian Anggaran Kemenkeu Jadi Rp 48,7 Triliun

14 September 2023

Komisi XI DPR Setujui Penyesuaian Anggaran Kemenkeu Jadi Rp 48,7 Triliun

Sri Mulyani mengucapkan terima kasih atas persetujuan dari pimpinan dan anggota Komisi XI DPRI atas tambahan yang ditetapkan oleh Badan Anggaran DPR.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak 7 Anggota BSBI Periode 2023-2028 yang Baru Disahkan DPR

14 Juli 2023

Rekam Jejak 7 Anggota BSBI Periode 2023-2028 yang Baru Disahkan DPR

DPR mengesahkan tujuh nama anggota BSBI periode 2023-2028 dalam rapat internal di Jakarta pada Kamis, 13 Juli 2023. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Komisi XI DPR Pilih Agusman dan Hasan Fawzi sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK yang Baru

10 Juli 2023

Komisi XI DPR Pilih Agusman dan Hasan Fawzi sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK yang Baru

Komisi XI DPR memilih Agusman dan Hasan Fawzi sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2023-2028.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Sudah Pakai Anggaran Rp 3 Triliun, Rinciannya?

25 Mei 2023

OJK Sebut Sudah Pakai Anggaran Rp 3 Triliun, Rinciannya?

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyampaikan sudah memakai anggaran sebanyak Rp 3,007 triliun. Bagaimana rinciannya?

Baca Selengkapnya