AS dan Irak Pacu Produksi, Harga Minyak Mentah Tergelincir  

Reporter

Senin, 3 Oktober 2016 10:17 WIB

ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah kembali tergelincir setelah Amerika Serikat mengisyaratkan peningkatan produksi dan Irak akan meningkatkan ekspor. Sentimen ini lebih unggul dibandingkan kesepakatan OPEC dalam membatasi produksi pada pekan lalu.

Pada perdagangan Senin, 3 Oktober 2016, pukul 09:34 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak November 2016 turun 0,3 poin atau 0,62 persen menjadi US$ 47,94 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Desember 2016 merosot 0,28 poin atau 0,56 persen menjadi US$ 49,91 per barel.

Menurut data Baker Hughs Inc, jumlah rig di AS mengalami kenaikan dalam lima minggu berturut-turut. Per akhir pekan lalu, Jumat (30/10), jumlah rig meningkat 7 titik menjadi 425 buah. Adapun tingkat produksi minyak mentah Paman Sam mencapai 8,5 juta barel per hari, berdasarkan data US Energy Information Administration (EIA).

Selain itu, sentimen negatif datang dari Iran yang ingin memacu ekspor minyak mentah menjadi 2,35 juta barel per hari sehingga menambah surplus pasokan di pasar global. Sebelumnya, Iran mengirimkan minyak ke luar negeri sekitar 2,2 juta barel per hari.

Market analyst IG Ltd, Angus Nicholson menuturkan harga minyak mungkin akan diperdagangkan di kisaran US $45 – US$ 50 per barel. Pasar masih menunggu keputusan penstabilan pasar minyak global dalam rapat OPEC pada 30 November 2016.

“Pertanyaan utama ialah bagaimana kebijakan OPEC terkait pembatasan produksi dan bagaimana anggota sejalan dalam melakukan kesepakatan,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin, 3 Oktober 2016.

Pekan lalu, harga minyak sempat mencatatkan kenaikan tertinggi sejak April 2016 karena OPEC untuk pertama kalinya menyepakati mengurangi produksi sejak 8 tahun terakhir. Kesepakatan informal ini dilakukan dalam agenda International Energy Forum di Aljazair.

OPEC sepakat mengurangi produksi menjadi sekitar 32,5 – 33 juta barel per hari. Artinya, organisasi setuju memangkas pasokan baru sekitar 700.000 barel per hari dari level produksi sebelumnya sejumlah 33,24 juta barel per hari

Namun, Nigeria, Iran, dan Libya tetap dibebaskan memacu produksi setelah industri minyak mentah di dalam negeri masing-masing sempat terganggu. Iran baru diperbolehkan melakukan ekspor minyak kembali sejak Januari 2016, sedangkan produksi di Nigeria dan Libya terganggu oleh serangan teroris.

BISNIS.COM

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

8 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

9 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya