Tebusan Amnesti Pajak Periode I Tembus Rp 97,1 Triliun

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 1 Oktober 2016 00:49 WIB

Fransiscus Welirang alias Franky Welirang mewakili Anthoni Salim di Kantor Ditjen Pajak Pusat, Jakarta, 30 September 2016. Periode I Tax Amnesty atau pengampunan pajak akan berakhir pada hari ini. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengumumkan total tebusan program pengampunan pajak hingga Jumat malam, 30 September 2016, pukul 20.03 WIB mencapai Rp 97,1 triliun. Perolehan dana ini terus meningkat menjelang berakhirnya periode pertama program amnesti tepat tengah malam. Pada periode inilah, wajib pajak berhak mendapatkan tarif tebusan termurah sebesar 2 persen untuk mendapatkan ampunan.

Menurut Jokowi, total tebusan itu bukan angka yang kecil. Pencapaian tersebut, ujar dia, merupakan bentuk kepercayaan masyarakat, khususnya dunia usaha, terhadap pemerintah. "Ini momentum kita untuk mereformasi perpajakan, memperluas basis pajak, dan meningkatkan rasio pajak di negara kita Indonesia," katanya saat meninjau pelayanan amnesti di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, kemarin.

Jokowi mengingatkan masyarakat melakukan deklarasi dan repatriasi harta hingga akhir periode amnesti pada 31 Maret 2017. Saat bertemu dengan pengusaha pada Jumat pekan lalu, Jokowi juga meminta semua pengusaha segera melaporkan dan mengembalikan harta yang berada di luar negeri. "Saya sudah sampaikan blakblakan. Mereka pasti tahu," tuturnya.

Lebih dari 2.500 wajib pajak antre untuk melaporkan dan membayar tebusan di kantor pusat pajak kemarin. Di antaranya Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar; penceramah Yusuf Mansur; anggota Komisi Keuangan DPR, Donny Imam Priambodo; bos Indofood, Franky Welirang; dan bos waralaba Alfamart, Djoko Susanto.

Direktorat Jenderal Pajak menyiapkan petugas dalam tiga shift jam kerja. Layanan ditutup hingga Sabtu ini pukul 00.00 WIB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis target perpajakan sebesar Rp 1.320 tahun ini akan tercapai lantaran digenjot penerimaan dana tebusan yang cukup besar. "Masih tiga bulan lagi, insya Allah bisa capai target. Tentu saya juga akan perhatikan cukai karena biasanya kenaikannya dalam tiga bulan terakhir," ucapnya.

Menurut Sri, selain menambah penerimaan perpajakan, data amnesti dapat digunakan untuk basis pajak tahun depan. "Agar penerimaan pajak tahun depan lebih solid dan kredibel."

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

3 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

33 hari lalu

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

Respons Direktorat Jenderal Pajak terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang membanggakan rasio pajak era Orba.

Baca Selengkapnya

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

36 hari lalu

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

Penggunaan meterai palsu secara marak bisa mengganggu sistem pajak dan merugikan negara

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

44 hari lalu

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

Rafael Alun Trisambodo, bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dalam putusan banding tetap menjatuhkan vonis 14 tahun penjara. Dengan denda Rp 500 juta.

Baca Selengkapnya

DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

5 Januari 2024

DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

DJP Kemenkeu mencatat telah memungut pajak pertambahan nilai perdagangan melalui sistem elektronik alias pajak digital sebesar Rp 16,9 triliun pada akhir 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini

4 Januari 2024

KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini

KPK meyakini PN Jakpus akan menyatakan bersalah terdakwa eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo dalam pembacaan vonis.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif

3 Januari 2024

Rafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif

Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha mengatakan jasa Rafael Alun sebagai abdi negara sudah terbayar melalui gaji dan fasilitas.

Baca Selengkapnya

Ganjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden

12 Desember 2023

Ganjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengusulkan supaya pajak diurus oleh lembaga yang langsung di bawah presiden.

Baca Selengkapnya

Strategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam

12 Desember 2023

Strategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam

Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengkritik implementasi sistem perpajakan di Indonesia yang menurutnya masih rumit.

Baca Selengkapnya

2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

29 November 2023

2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

Setelah tanggal 31 Desember 2023, masyarakat menggunakan NIK untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Begini caranya jadi NPWP

Baca Selengkapnya