Ini 4 Alasan Tax Amnesty Dapat Respon Positif Wajib Pajak

Reporter

Jumat, 30 September 2016 18:48 WIB

Seskab Pramono Anung. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengklaim kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) berjalan sukses menjelang berakhirnya periode pertama. Hal itu terlihat pada nilai pembayaran tebusan yang mencapai Rp 94 triliun pada siang tadi, atau lebih dari separuh target yang ditetapkan yaitu Rp165 triliun.

Menurut Pram, ada empat hal yang membuat tax amnesty mendapt respon positif dari wajib pajak. "Pertama, karena Presiden nya yang all-out memperjuangkan tax amnesty, " katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 30 September 2016.

Presiden Joko Widodo memang aktif mendukung tax amnesty sejak awal diperkenalkan pada Juli 2016 lalu. Ia berkali-kali terjun langsung ke lapangan untuk terlibat sosialisasinya ke pengusaha. Bahkan, Presiden sampai mengundang taipan-taipan seperti Aguan dari Agung Sedayu Group ke Istana Kepresidenan,

Alasan kedua, ucap Pramono, adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memang kredibel dan mumpuni di bidang perpajakani. Begitu Sri Mulyani duduk di kursi menteri menggantikan Bambang Brodjonegoro, fokusnya langsung mensukseskan tax amnesty.

Baca Juga: Wapres Kalla: Masyarakat Sudah Sadar Tax Amnesty

Menkeu mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk meng-counter keraguan masyarakat. Kebijakan itu antara lain Peraturan Menteri Keuangan mengenai siapa subjek pajak tax amnesty dan PMK soal kelonggaran administrasi tax amnesty.

"Petugas pajak juga all out. Hampir gak ada berhentinya, " ujar Pramono menyebutkan alasan ketiga.

Adapun alasan terakhir adalah mulai terbentuknya kepercayaan dari kalangan pengusaha. Menurut Pram, kalau pengusaha merasa tidak yakin akan dilindungi dengan kebijakan tax amnesty, maka mereka akan tetap menyembunyikan hartanya dari kejaran Ditjen Pajak.

Simak: Rayuan Bos Polisi ke Jessica Wongso: Kamu Tipe Saya Banget


Pram menambahkan, apa yang perlu dilakukan pemerintah sekarang adalah menjaga momentum repatriasi tax amnesty yang tengah bagus-bagusnya. Dengan begitu, target Rp 165 triliun bisa didapat dengan lebih cepat. "Dan, memanfaatkan dana yang masuk dengan baik."

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan adanya kesadaran dan keseriusan pemerintah membuat masyarakat antusias mengikuti tax amnesty. Ini membuat tebusan tax amnesty pada periode pertama hampir mencapai Rp 100 triliun. "Ada dua hal di sini yang baik. Baiknya bahwa banyak orang menyadari kesalahannya," katanya, Jumat, 30 September 2016, di kantor Wakil Presiden, Jakarta.

Baca Juga: Dituduh Selingkuh & Lady Evil, Ibu Kiswinar Laporkan Mario


Kalla mengatakan tax amnesty adalah pengampunan yang diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Dengan banyaknya masyarakat yang ikut tax amnesty berarti banyak orang yang menyadari kekeliruan, keterlambatan, dan kurang transparan dalam membayar pajak. Tingginya biaya tebusan tax amnesty ini juga disebut Kalla menunjukkan potensi pengusaha Indonesia yang besar.

ISTMAN MP|AMIRULLAH



Berita terkait

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

11 hari lalu

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

Pramono Anung mengaku senang bekerja sama dengan Pratikno.

Baca Selengkapnya

KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini

4 Januari 2024

KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini

KPK meyakini PN Jakpus akan menyatakan bersalah terdakwa eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo dalam pembacaan vonis.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif

3 Januari 2024

Rafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif

Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha mengatakan jasa Rafael Alun sebagai abdi negara sudah terbayar melalui gaji dan fasilitas.

Baca Selengkapnya

Ganjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden

12 Desember 2023

Ganjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengusulkan supaya pajak diurus oleh lembaga yang langsung di bawah presiden.

Baca Selengkapnya

Strategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam

12 Desember 2023

Strategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam

Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengkritik implementasi sistem perpajakan di Indonesia yang menurutnya masih rumit.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Emoh Jawab Soal Kerenggangan Hubungan Jokowi dengan Megawati

30 November 2023

Pramono Anung Emoh Jawab Soal Kerenggangan Hubungan Jokowi dengan Megawati

Pramono Anung enggan berkomentar soal hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang kian renggang.

Baca Selengkapnya

Mensesneg Pastikan Jokowi Tak Akan Lakukan Reshuffle dalam Waktu Dekat

22 November 2023

Mensesneg Pastikan Jokowi Tak Akan Lakukan Reshuffle dalam Waktu Dekat

Mensesneg Pratikno memastikan Presiden Jokowi tidak akan kocok ulang atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Isu Reshuffle Mahfud Md hingga Pramono Anung Hoaks

22 November 2023

Istana Sebut Isu Reshuffle Mahfud Md hingga Pramono Anung Hoaks

Istana membantah isu akan kocok ulang atau reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

25 Oktober 2023

Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

Puan Maharani membantah isu kader PDIP yang jadi menteri Jokowi menarik diri. Siapa saja 5 menteri itu?

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi, Luhut, hingga Erick Thohir Usai Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung

14 September 2023

Komentar Jokowi, Luhut, hingga Erick Thohir Usai Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Komentar Presiden Jokowi, Luhut, hingga Erick Thohir usai mencoba kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya