UMKM Berpotensi Gerakan Ekonomi Rakyat Kelas Bawah

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 29 September 2016 02:05 WIB

Pekerja merapikan alas sepatu di salah satu UMKM kerajinan sepatu kulit ikan nila di Cibaduyut, Bandung, 19 September 2016. Sepatu kulit ikan nila tersebut menjadi produk unggulan usaha tekstil "Marista". ANTARA/Yusran Uccang

TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan UMKM menyentuh lapisan rakyat paling bawah dinilai menjadi kekuatan untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tidar Kota Magelang, Joko Widodo menyebutkan ihwal potensiUMKM tersebut, Rabu (28 September 2016).


Ia mengemukakan hal itu pada seminar nasional berjudul "Strategi Pengembangan UMKM dan Industri Kreatif sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" diselenggarakan Untidar Kota Magelang.


Menurut Joko, UMKM menjadi alat perjuangan bagi peningkatan mutu kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, katanya, UMKM menjadi sumber kehidupan ekonomi dari sebagian besar masyarakat Indonesia.


Ia mengatakan dalam perspektif ekonomi, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto selama lima tahun terakhir rata-rata 60,34% dan mampu menyerap tenaga kerja sekitar 97,22%.


Secara historis, kata Joko yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi Untidar Kota Magelang itu, UMKM telah membuktikan ketangguhannya dalam menghadapi krisis ekonomi.


Advertising
Advertising

"Pelaku UMKM adalah orang-orang yang jujur, ulet, lugu, dan tidak sensitif terhadap tingkat suku bunga," katanya saat menjadi pembicara kunci dalam seminar dengan narasumber lainnya, yakni Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang Purbayu Budi Santosa serta Direktur Bisnis Mikro dan Dana BRI Syariah Endrianto Sigit Cahyono itu.


Joko juga mengemukakan tentang upaya mengatasi kendala sumber daya pelaku UMKM dan industri kreatif dengan meningkatkan kompetensi mereka melalui pendidikan dan pelatihan secara terprogram.


Bangsa Indonesia, katanya, memiliki berbagai sumber daya, seperti alam dan kultural, yang menjadi lahan subur bagi berkembangnya UMKM dan industri kreatif.


Mereka, katanya, membutuhkan tripel helix system, yakni cendekiawan, bisnis, dan pemerintah guna menjadi payung pengembangan UMKM sebagai wadah usaha dan industri kreatif sebagai substansi produknya.


Ia mengemukakan tentang pentingnya pengembangan UMKM dan industri kreatif, antara lain karena memberikan kontribusi ekonomi secara signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa, serta usahanya berbasis sumber daya terbarukan.


"Selain itu menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif bangsa, serta memberikan dampak sosial yang positif," katanya.


BISNIS

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

52 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya