200 Ribu Pekerja Terancam PHK Karena Otomatisasi Gardu Tol

Reporter

Selasa, 27 September 2016 17:56 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah menerapkan sistem transaksi elektronik di seluruh ruas tol di Indonesia pada 2018 mendapat penolakan dari serikat pekerja jalan tol. Kebijakan itu dinilai merugikan karena membuat sekitar 200 ribu pekerja gardu tol terancam kehilangan pekerjaan.

Ketua Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat mengatakan, proses otomatisasi gardu tol seharusnya tidak menghilangkan pekerjanya. Apalagi, badan usaha jalan tol sejauh ini selum menawarkan solusi konkrit mengenai ketersediaan lapangan pekerjaan setelah target transaksi elektronik itu terpenuhi.

“Pengalihan teknologi silakan, tapi jangan merugikan. Berikan kami pelatihan teknologi, transfer teknologi. Ini kami hanya diberikan pilihan pahit antara PHK atau mengundurkan diri,” ujarnya saat konferensi pers, Selasa, 27 September 2016.

Dia mengatakan, seluruh pekerja jalan tol telah melakukan konsoliddasi dengan membentuk Aliansi Pekerja Jalan Tol Seluruh Indonesia (APJATSI). Para pekerja jalan tol yang tergabung dalam organisasi ini terdiri dari pekerja berbagai perusahaan jalan tol, baik itu BUMN, anak perusahaan BUMN, maupun perusahaan swasta.

Lebih lanjut Mirah menyatakan, telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo dan direksi PT Jasa Marga (Persero). Namun sejauh ini belum ada dialog yang dilakukan untuk mencari solusi bersama atas permasalahan ini.

Menurut dia, proses otomatisasi gardu tol sudah mulai dilakukan pemerintah sejak 2012, tetapi baru mencapai 40 persen. Lalu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan proses transaksi tol secara elektronik dapat berjalan sepenuhnya pada 2018. Bahkan, Menteri BUMN Rini Soemarno saat penandatanganan nota kesepahaman antara empat bank BUMN dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sempat menyatakan pada akhir 2016, seluruh transaksi jalan tol nasional harus menggunakan kartu elektronik.

Idealnya, kata Mirah, proses otomatisasi dilakukan secara bertahap dan diimbangi dengan pelatihan keterampilan teknis kepada para pekerja. Dengan demikian, pekerja yang telah dibekali keterampilan itu memiliki kapasitas yang memadai untuk dipindahkan ke bagian lain.

“Selama ini pekerja jalan tol hanya diberikan pelatihan tentang bagaimana melayani transaksi pengguna jalan tol secara cepat, ramah dan jujur. Tetapi kami tidak pernah sekalipun diberikan pelatihan teknologi,” ujarnya.


Pihaknya pun meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana otomatisasi ini, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk asosiasi pekerja tol. Bila rencana ini terus dilanjutkan tanpa dialog dengan pekerja, dia mengatakan asosiasi tak segan untuk melakukan tindakan untuk menutup jalan tol.


BISNIS.COM

PHK

Berita terkait

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

10 jam lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

9 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

9 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

10 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

13 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

32 hari lalu

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

41 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

41 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

42 hari lalu

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

Unilever bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.500 karyawannya di seluruh dunia. Begini penjelasan lengkap CEO Unilever

Baca Selengkapnya