Saham Wall Street Turun Setelah Tiga Hari Sebelumnya Perkasa

Reporter

Sabtu, 24 September 2016 06:51 WIB

Ilustrasi Wall Street. AP/Richard Drew

TEMPO.CO, New York - Saham-saham di Wall Street , Amerika Serikat, berakhir lebih rendah pada Jumat 23 September 2016, atau Sabtu pagi waktu Indonesia, karena investor mencari alasan untuk mengunci keuntungan setelah pasar menguat selama tiga hari berturut-turut.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 131,01 poin atau 0,71 persen menjadi ditutup pada 18.261,45. Indeks S&P 500 kehilangan 12,49 poin atau 0,57 persen menjadi berakhir di 2.164,69, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 33,78 poin atau 0,63 persen menjadi 5.305,75.

Para investor menjadi berhati-hati setelah membukukan keuntungan yang kuat baru-baru ini. Saham-saham AS terus meningkat pada Kamis, dengan ketiga indeks utama mencatat kenaikan beruntun tiga hari, karena Wall Street terus didukung keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Nasdaq memperpanjang rekor kenaikannya pada Kamis, memperbarui catatan "intraday" dan penutupan untuk kedua kalinya dalam tiga sesi terakhir.

Penurunan tajam harga minyak juga menekan pasar. Harga minyak jatuh pada Jumat, dengan minyak mentah WTI dan minyak mentah Brent turun lebih dari tiga persen, karena dilaporkan bahwa Arab Saudi tidak berharap kesepakatan pada pembicaraan pekan depan di antara eksportir minyak mentah utama yang ditujukan untuk pembekuan produksi.

Di sisi ekonomi, Indeks Pembelian Manajer (PMI) Manufaktur yang disesuaikan secara musiman dari Markit jatuh dari angka Agustus 52,0 menjadi 51,4 pada September, gagal memenuhi konsensus pasar.

Sementara itu, para investor masih memilah-milah pernyataan Federal Reserve yang dirilis awal pekan ini.

"Komite menilai bahwa alasan untuk meningkatkan suku bunga federal fund telah menguat, tetapi memutuskan, untuk saat ini, menunggu bukti lebih lanjut dari kemajuan lanjutan menuju targetnya," The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari.

Untuk minggu ini, semua tiga indeks utama membukukan keuntungan yang mantap, dengan Dow, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 1,0 persen, 1,7 persen dan 3,5 persen.

ANTARA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

45 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya