BI Prediksi Neraca Perdagangan Surplus US$ 150 Juta

Reporter

Selasa, 13 September 2016 22:43 WIB

Gubernur Deputi Gubernur Perry Warjiyo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memprediksi neraca perdagangan akan surplus pada Agustus 2016. "Kurang lebih surplus sekitar US$ 150 juta," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 13 September 2016.

Perry mengatakan surplus dipicu peningkatan ekspor. Ekspor yang meningkat tidak hanya barang komoditas. Barang manufaktur seperti produk dari mesin dan produk kimia pun meningkat.

Konsumsi untuk bahan baku pun meningkat. Kenaikan tersebut mencerminkan peningkatan produksi dalam negeri.

Perkiraan surplus Agustus 2016 menurun jika dibandingkan dengan surplus pada Juli yang mencapai US$598,3 juta. Meski menurun, Perry mengatakan ada perbaikan ekspor khususnya manufaktur.

Baca Juga: Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga, Harga Emas Jatuh

Berdasarkan data ekspor impor, BI mencatat terjadi peningkatan impor komoditas non migas. Perry mengatakan kenaikan impor, khususnya bahan baku, menandakan bahwa kegiatan produksi meningkat di dalam negeri. "Dunia usaha itu mulai meningkatkan produksinya, sehingga harus impor karena mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri."

Ihwal neraca perdagangan Agustus yang diprediksi surplus juga diungkapkan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara. Dia menilai ini disebabkan kondisi ekspor Indonesia yang mulai membaik.

Mirza berujar sebanyak 70 persen ekspor Indonesia merupakan komoditas dengan 50 persen berupa ekspor non migas, dan 20 persen sisanya adalah migas. "Jadi jika ada recovery dan pemulihan di harga komoditas tambang dan perkebunan ditambah dengan harga ekspor gas membaik, maka ekspor ada kenaikan," ujar Mirza, di Kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Senin, 12 September 2016.

Simak: BI Prediksi Neraca Perdagangan Agustus Kembali Surplus

Meskipun demikian, menurut Mirza kenaikan ekspor, yang terjadi tidak cukup signifikan. Sedangkan, di sisi impor masih mencerminkan permintaan dalam negeri, sehingga belum melonjak pesat. "Makanya surplus di neraca perdagangan akan terus berlanjut."

VINDRY FLORENTIN | GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

8 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

10 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

17 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

18 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya