TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah analis berpendapat ketidakpastian pembatasan produksi minyak mentah oleh OPEC dan negara produsen lainnya membuat pasar ragu. Alhasil, tren harga kembali berada dalam posisi bearish.
Pada perdagangan Senin (12 September 2016) pukul 16:10 WIB harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Oktober 2016 turun 0,8 poin atau 1,74% menjadi US$45,08 barel. Sementara itu, harga minyak Brent kontrak November 2016 merosot 0,72 poin atau 1,5% menjadi US$47,29 per barel.
Michael D. Cohen, analis Barclays Plc., menuturkan pada awal September harga minyak sempat jatuh ke level terendah dalam tiga bulan terakhir. Hal ini terjadi setelah pertemuan antara Rusia dan Arab Saudi yang berakhir tanpa ada solusi langkah-langkah konkret untuk mendukung penstabilan harga.
Sebelumnya, ramai dibicarakan OPEC dan negara produsen lainnya berjanji untuk membicarakan pembatasan produksi melalui rapat informal dalam acara International Energy Forum di Aljazair pada 26-28 September 2016. Namun, secara historis pemotongan level produksi tidak mudah disepakati oleh seluruh anggota komite OPEC.
International Energy Forum bakal melibatkan 73 negara yang menyumbang sekitar 90% pasokan minyak mentah dan gas alam global.
"Semakin banyak mereka berbicara, semakin sedikit orang yang percaya. Jika melihat laporan aktual dari Saudi, tidak ada banyak antusiasme ," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (12 September 2016).
Pekan lalu, Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih menyampaikan dirinya optimis para produsen minyak mentah akan setuju untuk bekerja sama dalam pertemuan di Aljazair.
Pernyataan Khalid keluar setelah Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan dalam ajang KTT G-20 di China, bahwa pembekuan produksi oleh OPEC dan Negeri Beruang Merah merupakan cara paling efektif untuk menstabilkan pasar.
Berita terkait
ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T
9 Januari 2018
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?
27 Desember 2017
Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS
15 Juni 2017
Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan
Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas
10 April 2017
PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi
Baca SelengkapnyaImpor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina
28 Februari 2017
Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.
Baca Selengkapnya2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen
13 Februari 2017
Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.
Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak
10 Februari 2017
Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan Masa Depan Pertamina
8 Februari 2017
Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.
Baca SelengkapnyaBI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47
26 Januari 2017
Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.
Baca SelengkapnyaKeamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target
16 November 2016
Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.
Baca Selengkapnya