Antrean penumpang pesawat Garuda Indonesia di loket check in Terminal 2 F Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (22/11). TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengatakan pada libur akhir pekan yang bertepatan dengan Idul Adha tahun ini menyebabkan sejumlah maskapai penerbangan mengalami lonjakan penumpang.
Namun, menurut Suprasetyo, bertambahnya penumpang masih dapat diatasi. "Hanya ada permintaan extraflight dari beberapa maskapai," ujar Suprasetyo di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu, 10 September 2016.
Suprasetyo mengatakan permintaan extraflight datang dari maskapai Sriwijaya Air rute Jakarta menuju Belitung, Garuda dari Denpasar menuju Surabaya, dan Nam Air dari Kupang ke Maumere. "Hanya satu extraflight saja," ujar dia.
Suprasetyo mengimbuhkan tidak ada pengaduan atau komplain soal penumpang terlantar atau delay keberangkatan pesawat. "Semua masih aman," kata dia.
Karena dinilai masih dalam tahap wajar, katanya, petugas bandara hanya ditambah sedikit untuk membantu melayani penumpang. Untuk loadfactor atau penuhnya penumpang pesawat menjelang libur, ucap dia, Garuda mencapai 100 persen.
Adapun Sriwijaya mencapai sekitar 90-95 persen. "Untuk maskapai lainnya belum kami tinjau, tapi antara 85- 90 persen," tutur Suprasetyo.
Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Mohammad Alwi mengatakan rata-rata loadfactor setiap maskapai per harinya mencapai sekitar 80 persen. "Sehingga di saat liburan ini dapat diantisipasi," ujarnya.
Alwi mengimbuhkan penambahan penumpang di semua bandara secara nasional selama libur Idul Adha mencapai 8-9 persen, kecuali Bandara Soekarno Hatta, yakni 12 persen. "Tahun 2015 kenaikannya sekitar 8,8 persen secara nasional," kata Alwi.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.