Penurunan Harga Gas Industri Ciptakan Iklim Usaha Kondusif

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 9 September 2016 07:37 WIB

Pekerja menjahit busana di industri garmen C59, di kawasan Cigadung, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menilai gagasan untuk menurunkan harga gas industri dan penyertaan sektor tekstil sebagai penerima dapat menciptakan iklim usaha kondusif. Kebijakan tersebut dinilai akan mendorong daya saing perusahaan dalam negeri.

Ketua Umum APSyFI, V. Ravi Shankar, mengatakan daya saing perusahaan dalam negeri tertekan oleh biaya energi dan kecenderungan impor. “Kelebihan suplai bahan baku industri hulu tekstil akibat peningkatan impor menambah tekanan sehingga perusahaan dalam negeri semakin sulit berkompetisi,” kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Jumat, 9 September 2016.

Ravi mengatakan persaingan global pun ketat. Kinerja perdagangan tekstil Indonesia telah disalip oleh Bangladesh, Pakistan dan Vietnam menyusul dominasi Cina dan India. Kontribusi sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) terhadap GDP Indonesia terpaut jauh dari negara tersebut. Kontribusi TPT terhadap GDP Bangladesh sebesar 15 persen, Vietnam 12 persen, dan India 4 persen.

Sementara capaian Indonesia hanya 2,2 persen. “Padahal, APSyFI memperkirakan setidaknya TPT dapat berkontribusi sebesar 3-3,5 persen terhadap GDP Indonesia,” kata Ravi.

Ia mengatakan konsumsi produk TPT di kawasan diprediksi akan terus meningkat. Pertumbuhuan di ASEAN diperkirakan sebesar 13,9 persen; Jepang 3,3 persen; dan Amerika Serikat 2,8 persen. Menurut Ravi, peluang tersebut harus dimanfaatkan untuk memacu industri terutama di sektor hulu.

Ravi mengatakan sektor hulu perlu mendapat perhatian khusus pemerintah. Pasalnya, kecenderungan sektor TPT untuk impor membuat pengusaha tak bisa menghindari aksi dumping. Akibatnya, selisih harga yang signifikan membuat produsen dalam negeri melakukan impor, baik sesuai prosedur maupun ilegal.

APSyFI menyarankan agar pemerintah memberikan solusi menyeluruh hulu ke hilir. Solusi dapat dimulai dari pengamanan pasar domestik dengan memberlakukan anti dumping dan perbaikan tata niaga impor, peningkatan daya saing industri dalam negeri melalui stimulus insentif, serta perluasan akses pasar.

Penguatan daya saing hulu, menurut Ravi, akan meningkatkan kemampuan industri hilir, khususnya perusahaan kecil dan menengah kepada akses bahan baku yang selama ini terbatas. “Keseluruhan rantai industri dalam negeri akan menguat dan TPT dapat memperbaiki kontribusi langsungnya ke GDP,” kata Ravi.

Dia juga mengingatkan bahwa gagasan penurunan harga gas bertepatan dengan finalisasi FTA Indonesia dengan Eropa. “Momen saat ini sangat strategis,” kata dia. Perbaikan industri dalam negeri akan menjadi stimulus ekspor yang memberi ruang untuk kinerja yang lebih baik pada kesepakatan dagang internasional.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

20 Oktober 2022

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

20 Oktober 2022

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.

Baca Selengkapnya

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

12 Oktober 2022

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Selengkapnya

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

6 Agustus 2022

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

2 Agustus 2022

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.

Baca Selengkapnya